post image
KOMENTAR
Pemerintah berencana menjadikan Natuna, Kepulauan Riau, sebagai Pusat Perikanan Dunia.

Karena itu, pemerintah akan menyiapkan semua infrastruktur agar Natuna menjadi tempat lelang ikan seperti Tokyo Fish Market yang dikenal dengan Tsukiji Market.

"Kenapa musti di Tokyo, wong ikannya di Indonesia. Jadi kita perlu bangun di Natuna, pusat lelang ikan regional. Supaya orang dari seluruh dunia bisa lelang disitu. Oleh karena itu, kita sediakan infrastruktur, cold storage dan sebagainya. Itu di dalam bidang fisheries (perikanan)," ujar Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, di Jakarta, Jumat, (1/7).

Sebelumnya, Menko Rizal telah meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk memberikan izin menangkap ikan di wilayah Natuna kepada nelayan tradisional yang memiliki kapal ikan di atas 30 GT di Jepara, Pantai Utara Jawa.

Artinya, nelayan tradisional yang punya kapal di atas 30 GT dan bisa mencapai jarak jangkau 120 mil, diberikan izin untuk menangkap ikan di Kepulauan Natuna.

"Banyak sekali nelayan tradisional yang punya kapal ikan di atas 30 GT, di Jepara, Pantai Utara. Supaya mereka diberikan izin tangkap di Natuna. Selama ini mereka tidak pernah diberikan izin tangkap di Natuna karena dikasih ke kapal berbendera asing," jelas Rizal.

Pembangunan Natuna sebagai Pusat Perikanan Dunia tersebut follow-up dari Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi pada Rabu, (29/6) mengenai pengembangan potensi ekonomi Kepulauan Natuna.

Dalam rapat yang juga menindaklanjuti ratas di atas kapal KRI Imam Bonjol pada 23 Juni 2016 lalu itu, Presiden menegaskan mengenai fokus yang harus dilaksanakan untuk pengembangan wilayah Kepulauan Natuna, yakni industri perikanan, industri minyak dan gas serta pertahanan kawasan perbatasan.[rgu/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi