Anggota Komisi I DPR RI berkunjung ke Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Jumat (2/9). Mereka mendatangi beberapa lokasi seperti Masjid Al Hasanah, tempat dimana sejumlah personil TNI AU terekam CCTV melakukan pengrusakan fasilitas dan merusak kotak infak serta melakukan tindakan kekerasan kepada imam masjid, saat terjadinya bentrok pada 15 Agustus 2016 lalu.Anggota komisi I yang terlihat hadir dalam kunjungan tersebut yakni Meutiya Hafid (Golkar), Effendi Simbolon (PDI Perjuangan), Alimin Abdullah (PAN), Budi Youyasri (PAN), Syarif Hasan (Demokrat), Saiful Bahri Anshori (PKB), Zainuddin Amali (Golkar), M Arif Suditomo (Hanura), Martin Hutabarat (Gerindra), Marinus Gea (PDI Perjuangan), Irine Y Roba Putri (PDI Perjuangan) Kartika Yudhisti (PPP) dan Sukamta (PKS).
"Kami datang untuk mengkroscek yang sebetulnya terjadi dari orangnya. Selama ini informasi yang kami terima sudah banyak melalui media, internet maupun laporan lain yang masuk kepada kami," kata Meutiya Hafid kepada wartawan.
Meutiya menjelaskan, hasil dari kunjungan kerja mereka ke Sari Rejo tersebut akan menjadi dasar bagi mereka untuk mendesak pimpinan tertinggi TNI AU untuk segera memproses dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh personil TNI AU pada 15 Agustus 2016 lalu. Meski secara langsung pemberian sanksi tidak pada DPR RI, namun mereka kata Meutiya memiliki kewenangan untuk mendesak agar proses hukum ditegakkan dalam kasus tersebut.
"Kalau sudah terbukti melakukan pelanggaran, maka harus ada sanksi. Sanksi tidak ada pada DPR namun komisi I bisa menekan Panglima agar memberikan sanksi, sanksi tegas sampai pencopotan misalnya," ujarnya.
Selain meninjau sejumlah fasilitas yang rusak, rombongan anggota Komisi I DPR RI tersebut juga berdialog langsung dengan masyarakat yang menjadi korban penganiayaan. Dalam kesempatan tersebut warga juga memperlihatkan kendaraan-kendaraan mereka yang dirusak saat terjadinya bentrok tersebut.[rgu]
KOMENTAR ANDA