Sesuai data yang dimiliki oleh DPD Satgas Anti Narkoba (SAN) Sumut, meningkatnya pertumbuhan anggaran pemberantasan narkoba, LSM anti narkoba, serta banyak hal lain yang berkaitan dengan gerakan melawan narkoba diikuti dengan pertumbuhan peredaran narkoba itu sendiri. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPD SAN Sumut, Hendra Febrizal saat menjadi pembicara dalam Diskusi Pemberantasan Narkoba yang diselenggarakan oleh Sahabat MedanBagus di Kampung Kuliner, Arabika Rooftop, Binjai, Jumat (16/9).
"Prasarana makin meningkat, LSM meningkat, anggaran meningkat, tapi peredaran narkoba juga meningkat," katanya.
Keadaan tersebut dinilai Hendra sebagai suatu pertanda bahwa Indonesia dan Sumatera Utara khususnya membutuhkan solusi baru dalam gerakan pemberantasan narkoba.
"Itu artinya kita butuh solusi baru untuk melawan narkoba. Salah satu solusi yang bisa kita jalankan adalah membuat masyarakat mampu terlibat dalam pemberantasan narkoba," jelasnya.
Hanya saja, ketika ikut dilibatkan, masyarakat akan sulit menjalankannya karena terhambat oleh aktivitas pokok sehari-hari.
"Rata-rata penduduk kita jadi buruh. Sosialisasi yang melibatkan masyarakat dapat terhambat karena yang datang harus memikirkan makannya, kerjanya. Jadi bagaimana caranya kita dapat melibatkan masyarakat tanpa mereka harus meninggalkan aktivitas utamanya," ujar Hendra.
Oleh karena itu, Hendra mensosialisasikan kepada setiap peserta yang berhadir dalam diskusi tersebut tentang aplikasi smartphone yang dapat mempermudah masyarakat untuk ikut serta dalam memberantas narkoba.
"Kami telah merancang sebuah aplikasi berbasis smartphone. Sekarang teknologi sudah semakin kencang, semua orang punya smartphone. Di aplikasi kami ini ada semua, mulai fitur pelaporan, info tempat rehabilitasi, info tentang bahaya narkoba sampai bantuan hukum. Jadi dengan adanya aplikasi ini, masyarakat hanya tinggal klik, gak usah lagi ninggali kerjaan untuk terlibat," demikian Hendra.[sfj]
KOMENTAR ANDA