post image
KOMENTAR
Amerika Serikat sepertinya tak nyaman lagi. Usai New York diguncang bom, Sabtu (17/9), kepolisian setempat menemukan lima bom di New Jersey. Bom-bom itu ditemukan di dalam tempat sampah dekat sebuah pintu masuk kereta di Stasiun Kereta Api Kota Elizabeth.

Sebelumnya, dua orang pria menemukan tas ransel pada Minggu (28/9) dan melaporkannya ke kepolisian setelah melihat pipa dan kabel menjulur dari dalam tas. Sebanyak lima bahan peledak dijatuhkan dari ransel ketika tas itu dikosongkan. Setelah mengosongkan dan menutup seluruh area, tim penjinak bom yang menggunakan robot memotong kawat untuk menonaktifkan perangkat. Tiba-tiba, duarrr... salah satu bom meledak sekitar pukul 12.30 dini hari. "Ledakan terjadi saat robot mencoba memotong salah satu bagian pipa," ujar Wali Kota Elizabeth, Christian Bollwage, seperti dikutip dari NBC News, kemarin.

Dia menyebut, ledakan yang terjadi cukup keras. Ledakan itu berpotensi melukai orang-orang. "Berdasarkan kencangnya suara, saya rasa orang-orang akan terluka parah jika berada di dekat benda tersebut," tuturnya. Bollwage menduga, stasiun kereta itu bukan target si pengebom. Kemungkinan bom itu dibuang pelaku yang membawanya. "Lokasi pembuangan bom bukanlah lokasi yang ramai," tuturnya sembari menegaskan, bom-bom itu berada di bawah kendali kepolisian.

Meski begitu, mengantisipasi kemungkinan terburuk, Badan Transportasi New Jersey Transit membekukan aktivitas penerbangan antara bandara Newark Liberty dengan Elizabeth. Sedangkan kereta api Amtrak tujuan New Jersey untuk sementara ditahan di Stasiun New York Penn.

Penemuan bom ini merupakan hasil penyisiran pasca ledakan Jumat (18/9) di Manhattan, New York, yang melukai 29 orang yang disusul ledakan di sepanjang rute lomba lari di New Jersey, Seaside Park, Sabtu (17/9) pagi. Pada saat yang sama, ada pula kasus penusukan di sebuah mall di Minnesota. Kepolisian masih menyelidiki apakah ketiga kejadian itu saling berkaitan.

Bom-bom di Manhattan dan New Jersey, menurut pejabat terkait AS, mirip secara desain dan mekanismenya dengan peristiwa bom Boston pada 2013. Bom itu berupa alat peledak rakitan berbentuk panci yang menggunakan telepon genggam serta rangkaian lampu sebagai detonatornya.

Beberapa jam setelah ditemukannya lima bom di Elizabeth, New Jersey itu, FBI merilis tersangka pelaku pengeboman New York. Ahmad Khan Rahami (28) disebut sebagai tersangka ledakan di Manhattan.

Rahami juga yang diduga menaruh bom di Stasiun Elizabeth. Menurut penyelidik, Rahami adalah keturunan Afganistan yang tinggal di negara bagian New Jersey. Walikota New York, Bill de Blasio mengatakan, "Orang ini yang paling kami cari saat ini," tegasnya.

Blasio mengatakan, kemungkinan besar, pria berusia 28 tahun itu bersenjata dan berbahaya. Blasio juga memperingatkan warga untuk waspada dan melaporkan, jika melihat pria mirip Rahami kepada pihak berwenang. [hta]





Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa