post image
KOMENTAR
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan pembatalan pembelian senjara polisi Filipina dari Amerika Serikat pekan ini.

Langkah tersebut diambil setelah pejabat Amerika Serikat bulan lalu mengatakan menghentikan penjualan senjata ke Filipina karena khawatir digunakan untuk pelanggaran HAM.

"Kami tidak akan bersikeras membeli senjata mahal dari Amerika Serikat. Kami selalu bisa mendapatkan mereka di tempat lain. Saya memerintahkan polisi untuk membatalkannya. Kami tidak membutuhkan mereka," kata Duterte dalam pidato yang disiarkan televisi awal pekan ini.

"Kami hanya akan harus mencari sumber lain yang lebih murah dan mungkin tahan lama dan baik seperti yang dibuat di tempat mereka," tambahnya.

Diketahui bahwa hubungan antara Amerika Serikat dan Filipina yang telah lama menjadi sekutu memasuki masa sulit setelah Duterte menjabat dan melaksanakan kebijakan perang melawan narkoba yang agresif.

Lebih dari 2.300 orang telah tewas dalam operasi polisi atau oleh tersangka warga sebagai bagian dari upaya perang melawan narkona.

Bulan lalu, pembantu Senat Amerika Serikat mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri AS menghentikan penjualan senjata yang direncanakan sekitar 26.000 senapan serbu ke polisi nasional Filipina setelah Senator Ben Cardin mengatakan ia akan menentangnya karena kekhawatiran tentang pelanggaran hak asasi manusia. [hta/rmol]




 

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa