post image
KOMENTAR
Ada ada saja ulah Lucky (18). Karena merasa menjadi preman kampung, dirinya harus di seret warga kerumah Lurah setempat, karena memukul wajah dan menendang perut sang Lurah.

Akibat dari perbuatannya, sang Lurah yang bernama Iwan Hartopo (50) yang merupakan Lurah Sukaramai, Kecamatan Binjai Barat, harus tersungkur ke tanah tendangan kungfu ala Lucky.

Apes bagi Lucky, sesaat setelah dirinya memukul sang Lurah, dirinya langsung di seret warga yang pada saat itu ada di lokasi kejadian, untuk di bawa ke rumah sang Lurah, guna mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Kejadian berawal saat Iwan Hartopo yang merupakan Lurah Suka Ramai, Kecamatan Binjai Barat, sedang memberi makan kambing peliharaannya, yang berada tidak jauh dari rumahnya, Senin (19/12) malam, sekira pukul 18.15 WIB.

Tanpa sebab yang jelas, Lucky yang juga merupakan warga Sukaramai, Binjai Barat, bersama seorang rekannya mendatangi Iwan Hartopo yang sedang memberi makan kambing peliharaannya, dan langsung mengucapkan kata kata yang tidak pantas, dan langsung memukul wajah sebelah kanan sang lurah, selanjutnya menendang perutnya.

"Dia datang sama kawannya dan langsung ngomong kotor lalu menghina saya. Setelah itu langsung memukul dan menendang saya," ucap sang Lurah saat di temui medanbagus.com dirumahnya, Senin (19/12) malam.

Sementara itu Lucky, yang saat itu juga sedang berada di rumah sang Lurah, saat di tanya awak media memilih diam dan seolah tidak terima saat wartawan bertanya padanya, sembari terus menunjukkan wajah yang tidak bersahabat dan merasa tidak bersalah sama sekali.

Melihat keramaian yang tidak biasa, tidak berselang lama Kanit reskrim Binjai Barat, Aiptu Junaidi, di dampingi Polmas setempat, S Tarigan, datang ke rumah sang Lurah tersebut.

"Setelah kita mendengar kronologis kejadian dari mereka berdua, Kita Kesini ingin memediasi untuk mendamaikan mereka, begitupun kami tidak menghalangi kalau sang Lurah mau melapor," ucap Junaidi sembari di dampingi S Tarigan.

Di tempat yang sama, Aditya, warga sekitar yang ikut membawa Lucky ke Rumah Lurah, mencoba membeberkan kejadian yang terjadi di hadapan awak media.

"Dulu, anak ini (Lucky) pada waktu bulan puasa pernah melempar rumah Pak Lurah, gak tau juga kita apa sebabnya, tapi memang anak itu kaya terpengaruh narkoba, lihat aja itu orangnya gayanya gak enak di lihat sama sekali," ucap Aditya sembari menunjuk ke arah Lucky.

Aditya juga menambahkan, sehari sebelum terjadi pemukulan terhadap sang Lurah, Lucky melewati rumah Iwan Hartopo dengan mengenakan sepeda motor sembari menggeber geber sepeda motornya.

"Kemarin Lucky lewat sini boncengan sama kawannya naik kereta (sepeda motor) sambil di geber gebernya di muka rumah Pak Lurah, lalu di coba di kejar Pak Lurah pakai sepeda motor, tapi gak terkejar lagi karena kencang kali," sambung Aditya.

"Malam harinya setelah kejadian itu, Lurah Sukaramai mencoba datang ke rumah orang tuanya untuk menjelaskan kejadian yang ada, namun sewaktu Lurah tersebut datang kerumah orang tuanya, Lucky tidak dirumah," lanjut Aditya.

Dengan di dampingi kedua orang tuanya, Lucky yang merupakan anak pertama dari lima bersaudara, dan terus tertunduk diam, akhirnya bersedia minta maaf kepada Iwan Hartopo, dan secara bersama sama menandatangani surat perjanjian damai, yang di saksikan oleh petugas polisi.

"Kami menghimbau selagi Pak Lurah masih mau memaafkan kamu, ya kamu minta maaf. Orangtua mu saja mau minta maaf dengan Pak Lurah," ucap S Tarigan selaku Polmas di daerah tersebut.

Bersyukur, akhirnya permasalahan tersebut bisa di selesaikan secara kekeluargaan dengan cara di mediasi. Di hadapan Polmas, Babinsa, serta tokoh masyarakat, akhirnya malam itu sepakat untuk di buatkan perjanjian, dan tidak mengulangi perbuatannya.

"Supaya Jangan ada dendam lagi setelah ini, kita ikat mereka dengan surat pernyataan, namun kalau ada kejadian lagi, langsung kita pidanakan," ungkap S Tarigan.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa