post image
KOMENTAR
Kebijakan Bupati Simalungun JR Saragih dalam membangun 12 puskesmas terbaru yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Simalungun langsung diikuti dengan kebijakan penyediaan obat berkualitas. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, Simalungun Jan Maurisdo.

"Seluruh obat yang ada di puskesmas Kabupaten Simalungun tentunya mengacu kepada peraturan pemerintah. Apalagi, semua obat sudah ada di dalam daftar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Jadi, obat yang diberikan kepada masyarakat berkualitas terbaik," katanya saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Kamis (9/2).

Dirinya menegaskan seluruh masyakarat di Kabupaten Simalungun termasuk yang masih berada di pedalaman juga akan mendapatkan fasilitas yang sama seperti di puskemas yang sudah ada sebelumnya. Di mana, dari sisi fasilitas tersedia 24 jam termasuk mobil ambulance yang selalu standby.

Sesuai dengan amanah yang diutarakan oleh Bupati Simalungun JR Saragih, Jan Maurisdo menuturkan bila masyarakat yang belum memiliki kartu BPJS Kesehatan maka tak perlu khawatir. Pasalnya, seluruh pegawai di puskesmas akan mengarahkannya.

"Seluruh pasien yang ada di puskemas tidak boleh merasa kebingungan dalam berobat. Apalagi, Bupati Simalungun JR Saragih berpesan agar masyarakat dimudahkan saat ke puskemas. Bagi Pak Bupati kesehatan harus diutamakan," bebernya.

Keseriusan pelayanan kepada masyarakat di puskemas memang benar-benar dilaksanakan baik, salah satu contohnya Puskemas yang ada di Raya. Di sana, seluruh pasien yang datang pun tak merasa kebingungan. Pegawai puskemas pun langsung sigap menghampiri pasien. Tak lupa, senyuman dari pegawai puskemas terpancar seakan membuat adem hati pasien.
 
Bayangkan saja, dalam sehari Puskemas Raya setiap hari didatangi sekira 30 pasien. Jumlah ini belum dihitung ketika pajak sudah dibuka. Biasanya, jumlahnya mencapai lebih dari 60 orang.

Untuk di puskemas ini saja seluruh pasien yang datang mencakup 22 Kelurahan (Nagori-red). Beragam jenis penyakit pun yang kerap dipersoalkan masih dalam taraf yang dasar.

Jika, penyakit yang diidap pasien sudah memasuki grade 2 dan 3 maka secara otomatis puskemas akan melakukan rujukan ke rumah sakit ternama yang letaknya tak jauh dari Kabupaten Simalungun.  Di puskemas ini memiliki rujukan ke Rumah Sakit (RS) Efarina Brastagi, Siantar serta beberapa rumah sakit lainnya.

Salah satu pasien yakni Bapak Ruga (42 tahun), warga Raya Bosi ini mengidap penyakit sesak napas ini mengatakan bila biaya berobat tak dimilikinya. Baginya sangat bersyukur dengan kehadiran puskemas di Kabupaten Simalungun, apalagi kemudahan sangat dirasakan olehnya dan keluarga.

"Dulu sulit sekali mencari tempat berobat, sekarang kesulitan ini tak lagi dirasakan. Keramahan dari pegawai puskemas seakan memudahkan saya berobat. Hari ini pun saya belum memiliki kartu BPJS Kesehatan, di puskemas ini saya tak dibuat kebingungan," ungkapnya dengan nada bangga.

Kepala Puskemas Raya, dr. Deborah Sihaloho menegaskan semua pasien yang datang ke Puskemas Raya ini harus dimudahkan. Perempuan berparas cantik ini memiliki motto seluruh pasien yang datang ke puskemas di tempatnya bekerja harus sembuh.

"Kebanyakan pasien yang datang mengeluhkan persoalan saluran pernafasan, metabolisme pencernaan, batuk, influenza. Bila, pasien memiliki penyakit yang sifatnya komplikasi maka kita langsung melakukan rujukan," tegasnya.

dr. Deborah menyadari maraknya mal praktik hingga penyalahgunaan pemberian obat membuat pihaknya terus mengantisipasi agar persoalan ini tak boleh terjadi di puskemas yang ada di tempatnya tersebut.

"Seluruh kualitas obat yang kita miliki adalah yang terbaik, semua obat-obatan sesuai dengan aturan di pemerintahan Indonesia dalam hal ini Kementerian Kesehatan," lanjutnya lagi.

Guna menjaga kesalahan dalam memberikan pengobatan kepada masyarakat, maka perempuan berambut panjang ini kerap melakukan pengontrolan terhadap seluruh pegawai puskemas di tempatnya bekerja.

"Obat yang dikonsumsi masuk ke dalam tubuh, demi mencegah hal yang tak diinginkan maka kami bekerjasama dengan dinas kesehatan di Kabupaten Simalungun untuk terus memberikan pelatihan kepada seluruh pegawai di puskemas," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Pemkab Simalungun membangun 12 puskesmas baru pada tahun 2017. Puskesmas tersebut bertempat di Cingkes, Negeri Dolok terdapat Puskemas Sinasih, Sinar Raya memiliki Puskesmas Bahtonang, Raya ada Puskesmas Bahbolon Raya, lalu Hatonduhan terdapat Puskesmas Buntu Bayu, Tanah Jawa ada Puskesmas Marubun Jaya.

Kemudian, Bosar Malingas terdapat Puskesmas Parbutaran, Kecamatan Ujung Padang ada Puskemas Sayur Matinggi, Siantar terdapat Puskesmas Rambung Merah, Gunung Malela ada Puskemas Bandar Siantar, ada pula di daerah Masilam yakni Puskemas Bandar Tinggi, dan terakhir berada di Kecamatan Bandar ada Puskesmas Marihat Bandar.[rgu]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan