post image
KOMENTAR
Anggota DPR RI asal Sumatera Utara, Marwan Dasopang meminta agar Presiden Jokowi membicarakan hal-hal yang menguntungkan bagi masyarakat Indonesia. Berbicara kepada wartawan di Medan, Politisi PKB ini menyebutkan terdapat 4 hal yang potensial dibicarakan kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud yang berkunjung ke Indonesia.

Hal pertama menurutnya yakni pemetaan negara-negara di Arab Saudi yang memungkinkan untuk pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI). Pemetaan ini menurutnya sangat penting mengingat saat ini beberapa negara di Arab Saudi masih terus menerima TKI asal Indonesia. Jika pemetaan tersebut sudah dilakukan, maka moratorium TKI yang saat ini masih diberlakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja akan bisa dicabut sembari memastikan seluruh Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) memiliki sertifikasi yang didalamnya mengatur ketentuan yang bisa diterima oleh seluruh pihak mulai dari penerima kerja, penerima TKI di negara tujuan dan juga pihak PJTKI sendiri

"Jadi sertifikasinya itu harus diakui semua pihak, bukan seperti yang selama ini sertifikasinya hanya berdasarkan versi PJTKI sendiri. Saya yakin ini akan dibicarakan Presiden dan kita akan minta Menteri Tenaga Kerja untuk menjelaskan ini di Komisi IX," katanya didampingi Ketua DPW PKB Sumut Ance Selian, Rabu (1/3).

Pentingnya pencabutan pemetaan negara Arab penerima TKI dan pencabutan moratorium ini menurut Dasopang sangat penting mengingat tingginya kebutuhan negara-negara Arab akan TKI, sementara jumlah pencari pekerjaan di Indonesia juga sangat tinggi. Hal yang lebih utama dari persoalan ini menurutnya, bahwa income atau pendapatan negara dari TKI jauh lebih cepat dibanding dengan pembicaraan mengenai investasi yang dipastikan realisasi keuntungannya akan lebih lambat.

"Kalau investasi itu jangka panjang, tapi kalau TKI itu hitungannya per bulan. Saya tidak tau angka pasti tapi sekitar Rp 8 triliun devisa negara dari mereka dan itu dana segar yang tiap bulan TKI ada yang ngirim Rp 1 juta atau Rp 2 juta atau selebihnya," tegasnya.

Isu kedua yang juga penting menurut Dasopang yakni mengenai kuota haji Indonesia. Ia yakin Raja Salman akan sangat memahami pentingnya penambahan kuota haji asal Indonesia mengingat saat ini antrian untuk berangkat haji sudah sangat panjang. Beberapa negara di Asia Tenggara yang tidak mampu memenuhi jumlah kuota mereka seperti Thailand dan Vietnam menurutnya bisa menjadi peluang agar hal tersebut dialihkan ke Indonesia.

"Ini (antrian) sudah menyangkut psikologis karena menjadi semrawut. Sikut-menyikut umat untuk mendapatkan kuota itu tidak baik," sebutnya.

Setelah poin pertama dan kedua tersebut dibicarakan, barulah menurut Dasopang perlu adanya pembicaraan mengenai investasi dan juga bidang lain seperti pariwisata. Investasi negara China di Indonesia saat ini yang sudah mencapai USD 1,8 miliar menurutnya harus disampaikan oleh Jokowi demi menarik minat dari pemerintah Arab Saudi yang berencana menanamkan investasi mencapai USD 6,8 miliar.

"Soal menarik negara lain untuk berinvestasi ini kita sangat mendukung pemerintah," ungkapnya.

Terakhir, Dasopang mengatakan kunjungan rombongan Raja Salman yang mencapai angka 1500 orang ke Indonesia menurutnya juga menjadi peluang besar untuk mengenalkan wisata Indonesia kepada negara-negara Arab. Kehadiran Raja menurutnya harus dimanfaatkan sebagai sebuah pengakuan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan tempat wisata terbaik di Dunia.

"Kalau Raja aja sudah berwisata disini, masa warganya tidak mau. Itu yang harus dimanfaatkan. Selama ini wisatawan dari negara-negara Arab selalu berwisata ke Eropa, mari kita tarik mereka untuk mengalihkan wisatanya ke Indonesia," demikian Marwan Dasopang.[rgu]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa