post image
KOMENTAR
Kota Tanjung Pura adalah sebuah Kota kecil di Sumatera Utara yang menjadi Ibukota Kesultanan Langkat pada zaman itu. Kini, nasib kota kecil ini seolah hanya tinggal cerita, apalagi sejarah peninggalan kesultanan saat ini nyaris terancam punah.

Salah satunya peninggalan Kesultanan Langkat yang masih dapat kita lihat adalah "kolam renang" keluarga kesultanan. Namun kondisinya saat ini sudah sangat menyedihkan.

Di dalam kolam itu kini dipenuhi rumput tebal hingga menutupi seluruh permukaan kolam. Bahkan pohon pisang juga tumbuh di kolam itu.

Hanya batu di sekeliling kolam yang terlihat masih kokoh dan menjadi saksi bisu, bagaimana pada zaman itu para kerabat kerajaan, mandi di kolam itu. Namun, batu yang terlihat kokoh itu saat ini malah di jadikan jemuran pakaian oleh warga sekitar.

Meski kondisi kolam ini tidak terawat, namun para pengunjung dari luar Langkat maupun mancanegara, selalu datang untuk melihat dan menggali sejarah peninggalan Kesultanan Langkat.

Ironinya, hingga saat ini pihak Pemerintah Kabupaten Langkat maupun yang mengaku sebagai Pemangku adat Kesultanan Langkat, terkesan tidak peduli dengan kondisi yang ada.

Agar tidak terlihat semak, terkadang warga sekitar bergotong royong untuk membersihkan kolam itu. Namun karena rumput yang sangat tebal dan menggunakan peralatan seadanya, membuat rumput itu susah di bersihkan warga.

Kolam ini terakhir kali di pergunakan oleh para kerabat Kesultanan Langkat. Namun karena runtuhnya kesultanan Langkat akibat Revolusi 1946, membuat situs peninggalan Kesultanan Langkat hingga kini menjadi terabaikan.

Menurut cucu Kesultanan Langkat yang terakhir, Tengku Yan Nuzar, yang merupakan cucu Sultan Mahmud, dirinya sangat menyayangkan kolam peninggalan Kesultanan Langkat yang dulunya pernah menjadi tempat mandi kerabat Kesultanan Langkat, kini kondisinya menjadi tidak terawat.

"Kolam ini aset bagi Pemkab Langkat, seharusnya dilestarikan agar banyak wisatawan datang, namun ini malah diabaikan," sesalnya, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (6/5).

Warga berharap agar situs peninggalan kesultanan Langkat dilestarikan. Sebab,  kalau dibiarkan terbengkalai, maka bukan tidak mungkin sejarah tersebut akan punah seiring berjalan waktu.[rtw/rmolsumut]

Pemantapan Sebelum Dipentaskan Diajang Bergengsi, Mantra Bah Tuah Mendulang Dukungan dan Apresiasi

Sebelumnya

Pakat Melayu, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Budaya