post image
KOMENTAR

Tahun 2019 bukan hanya diisi agenda politik. Di tahun itu, pemerintah harus membayar utang yang sudah jatuh tempo. Jumlahnya mencapai Rp409 triliun.

Menteri Keuangan mengakui tahun depan tahun berat karena pemerintah kena jatuh tempo utang masa lalu.

Soal jatuh tempo utang, Ekonom senior Rizal Ramli menyayangkan pemerintah terlalu menutupi utang.

Giliran sudah jatuh tempo, baru kelabakan dan mengumumkan ke publik.

"Lho kok baru ngaku? Piye toh? Jadi ngapain ngibul dan bantah-bantah selama ini Madamme Anomali?," cetus Rizal dalam akun twitter pribadinya @RamliRizal, Sabtu (18/8).

Rizal kerap mengingatkan pemerintah mengenai beban utang yang besar di berbagai kesempatan.

Beberapa waktu lalu, pria yang akrab disapa RR ini menilai kondisi perekonomian Indonesia, khususnya masalah uutang sedang dalam kondisi yang kurang sehat. Namun, pemerintah selalu mengelak dengan menyatakan utang Indonesia masih aman.

Pemerintah, kata RR selalu membandingkan rasio utang Indonesia lebih baik dengan negara lain seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Padahal, perbandingan tersebut tak sesuai untuk dilakukan.

Menurutnya pemerintah bisa saja mengurangi beban utang tanpa biaya. Salah satunya dengan sistem pertukaran. Contohnya Indonesia memberikan lahan hutan konservasi kepada Jerman, dengan ketentuan pertukarsn itu bisa mengurangi utang Indonesia dari Jerman.

RR menilai jika pemerintah tidak memiliki manajemen inovatif dalam membayar utang, maka Indonesia akan terus menjadi yang selalu tepat waktu membayar utang.

"Tidak bisa lagi sekedar good boy dipuji-puji sama asing gitu," ujarnya. [rmol]
 

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi