post image
Dahnil Anzar Simanjuntak/RMOL
KOMENTAR

Keseriusan dan keuletan menjadi modal utama untuk membangun bisnis dan kewirausahaan.

Siapa sangka, Danil Anzar Simanjuntak yang kini juga tengah berkiprah di belantika kuliner dan politik di  Indonesia pernah mengalami pasang surut usaha sebelum akhirnya sukses menggarap beberapa bisnis.

"Saya sempat menjadi tukang parkir di kawasan Cileduk dan itu saya lakukan sambil sekolah di Sekolah Muhammadiyah," kata Dahnil Anzar dalam program Inspire to Action RMOLSumut, Sabtu (3/8).

Dahniel yang sempat menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah dalam Muktamar XVI Pemuda Muhammadiyah di Asrama Haji, Padang, ini menjaga parkiran sebuah rumah sakit.

Di tempat itulah, Dahniel berkenalan dengan dokter-dokter yang memberinya pengetahuan tentang jenis penyakit dan obat.

Berbekal pengetahuan dan pengalaman itu, Dahniel kemudian merintis usaha pertamanya yang dimulainya dalam usia relatif muda.

"Ketika menjaga parkir, saya dan adik saya, (Donal Simanjuntak) yang kini dokter spesialis paru-paru, berbagi waktu. Kadang ketika saya sekolah, dia menjaga parkir, begitu sebaliknya. Pengalaman semasa bergaul dengan dokter-dokter membuat saya kemudian memberanikan diri untuk memulai usaha sendiri, yakni toko obat," kata Dahnil.

Sembari merintis usaha barunya, Dahnil kemudian memutuskan menikah di usia belia.

Sejak menikah dengan istrinya, Heni Novitasari, praktis usaha yang dulu dirintis sendirian, berubah menjadi sedikit ringan karena ada pembagian tugas.

"Istri saya membantu usaha dan mengembangkannya. Jadi di usia muda, alhamdulillah kami sudah terbiasa berbagi tugas," lanjut Dahnil.

Hal itu pula yang kemudian membuat Dahnil memiliki waktu untuk mencoba mengeksplorasi berbagai jenis usaha baru, seperti rumah makan dan kafe.

Baik Dahnil maupun sang istri, keduanya memiliki latar belakang aktivis sekaligus organisatoris. Sehingga keduanya dimudahkan dalam sistem kerja.

"Saya dibesarkan dalam tradisi Muhammadiyah dan istri dari tradisi NU, walau banyak perbedaan, tapi kami bisa saling memahami bahkan berkoordinasi dalam banyak hal," demikian Dahnil.[krm]

KOMENTAR ANDA