post image
Net
KOMENTAR

Sumatera Utara tercatat sebagai daerah suspect demam berdarah dengue (DBD) tertinggi pada minggu ketiga Oktober 2019 yaitu 250 kasus oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Siti Nadia Tarmizi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik. Mengatakan Jadi ini laporan kalau ada curiga DBD sebagai kewaspadaan antisipasi kalau terjadi penularan yang cepat,” kata Siti saat dihubungi Selasa (5/11).

Suspek DBD itu, kata dia, artinya belum tentu positif kasus DBD namun harus menjadi kewaspadaan bagi masyarakat.

Jika dibandingkan pada minggu kedua di bulan yang sama, angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 19 suspek di mana awalnya hanya 231 suspek.

Mendengar kabar tersebut Riri Putri salah seorang masyarakat kota Medan,yang pernah mengalami demam berdarah mengatakan secara eksternal dan internal perlu menjaga kebersihan.

“Yang pasti ya, kurangi pakaian tergantung ataupun tertumpuk. Hindari genangan air, membersihkan bak mandi.Kita sebagai individu juga harus jaga kesehatan. Jangan kecapekan dan banyak minum air putih,” katanya, Selasa (5/11).

Baginya perlu peran pemerintah dalam sosialisasi secara berkala mengenai kebersihan.

Selain Provinsi Sumut, Provinsi Jawa Tengah juga berada pada garis merah atau tertinggi yaitu 214 suspek. Kemudian disusul Provinsi Riau sebanyak 107 suspek DBD.

Riri berharap semua aspek makin ditingkatkan,baik dalam hal pencegahan maupun pengobatan.

“Karena demam berdarah juga bukan hal yang main-main,” tegasnya. [dar]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Kesehatan