post image
KOMENTAR
Krisis gas di Sumut sudah sangat mengkhawatirkan serta mengancam keberlangsungan industri.

Dari kebutuhan gas sebesar 22 million standard cubic feet per day (mmscfd), kini hanya tersisa 7 mmscfd (juta kaki kubik perhari). "Pemerintah pusat harus segera memenuhi kebutuhan gas industri di Sumut dan lebih mengutamakan industri untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang baik serta berdaya saing," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Pemakai Gas (Apigas) Sumut Johan Brien kepada MedanBagus.Com, Minggu (22/9/2013).

Johan Brien yang juga Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut ini mengatakan, pemerintah pusat sampai saat ini belum bisa memutuskan guna mengatasi krisis gas di Sumut, padahal secara nyata pemerintah sudah tahu industri sudah sangat terpuruk karena pasokan gas yang minim.

"Di Sumut ada tambahan pasokan gas dari Sumur Gas Benggala di Langkat sebesar 4,5 mmscfd. Namun untuk memutuskan saja, pemerintah masih susah. Padahal industri sudah sangat terpuruk," ujarnya.

Memang, katanya, ada ketentuan prioritas, gas tersebut harus diberikan kepada PLN baru selanjutnya ke industri. "Namun yang sangat membutuhkan sekali saat ini adalah industri, kalaulah dari sumur Benggala masuk ke PLN apakah ada jaminan tidak mati lampu? Tapi kalau ke industri, perusahaan bisa hidup, yang mau mati bisa survive (bertahan) dan karyawan tidak jadi di-PHK. Tapi kalau gas untuk industri tidak ada, maka PHK bisa jadi berlanjutlah," paparnya.

Johan berharap, pemerintah harus memberikan gas tersebut ke industri, apalagi Gubernur Sumut sudah mengirimkan dua kali surat ke pemerintah pusat, mengusulkan gas tersebut harus diserahkan ke industri. Namun sampai saat ini belum ada keputusan dari pemerintah pusat.

"Kalau pemerintah memutuskan gas tersebut ke PLN sangat lucu. Kita kan otonomi daerah dan kebetulan diputuskan oleh pusat. Tetapikan usulan daerah harus didengar. Kalau tidak sama sekali ke industri, berarti tidak ada perlunya kepala daerah memberikan usulan ke pusat," terangya.

Apalagi, katanya, meskipun dari sumur Benggala sebesar 4,5 mmscfd, berarti menjadi 11,5 mmscfd dari yang masih tersisa 7 mmscfd.

"Artinya masih sangat jauh dari cukup. Sedangkan kebutuhan di Sumut 22 mmscfd, dan itu masih kurang lagi. Selamatkanlah industri. Kalau tidak ke PLN pun tidak akan ada PHK. Tapi kalau industri yang tidak diberi, maka akan terjadi PHK," tutupnya. [hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas