post image
KOMENTAR
Kementerian Koperasi dan UKM berkoordinasi dengan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakopti) serta Perbankan, mengatasi kelangkaan kedelai yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

"Kordinasi kali ini untuk mengatasi persoalan sekaligus menjamin ketersediaan kedelai di pasaran," kata Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan.

Menkop meminta dan mendorong Bulog meningkatkan peranan dalam menjamin ketersediaan kedelai di pasar lokal.

Pihaknya menyatakan sangat mendukung langkah BUMN logistik itu untuk mengamankan ketersediaan kedelai di pasar baik melalui impor maupun membeli produksi dalam negeri.

"Kami akan mendukung penuh, sebab mekanisme sudah jelas. Bulog sudah memiliki payung hukum yang sah untuk melakukan kewenangan impor itu baik melalui UU maupun perpres. Sedangkan Gakopti akan bekerja sama dalam distribusi," katanya.

Hasil pertemuan itu, kata Menteri, akan dilaporkan pada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa agar bisa disampaikan kepada Presiden.

"Jadi ke depan kami harapkan masalah kedelai ini bisa diatasi sesegera mungkin," katanya.

Pada kesempatan yang sama Managing Director Commercial & Business Banking PT Bank Mandiri Sunarso mengatakan, pada prinsipnya suplai kedelai di lapangan berkurang karena depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

"Kami siap mendukung dari sisi UKM yang bergerak di bidang ini, tidak perlu skema kredit yang baru. Kami berpendapat skema KUR yang paling siap untuk mendukung para perajin kedelai di lapangan," katanya.

Sementara itu Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan pihaknya siap untuk menjadi stabilisator harga pangan khususnya kedelai.

Ia menambahkan, Bulog sudah mempersiapkan diri sejak beberapa bulan lalu bahkan sempat meminta izin impor kedelai sebesar 100 ribu ton pada Maret 2013, tetapi belum juga mendapatkan persetujuan.

"Kami sudah melakukan kontak intensif dengan perbankan dan Gakopti dalam rangka menjamin penyaluran kedelai," katanya.

Pihaknya pun telah membeli produksi kedelai dalam negeri di sejumlah sentra seperti Aceh dan beberapa sentra di Jawa Timur.

Bulog juga sudah melakukan kontak intensif dengan beberapa negara eksportir kedelai yakni Amerika Serikat dan Brazil.

"Kami sempat mengusulkan agar ada cadangan kedelai yang disimpan oleh Bulog sehingga jika terjadi kelangkaan Bulog bisa sewaktu-waktu menyuplai ke UKM-UKM," katanya.

Ketua II Gakopti Sutaryo ada tindakan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dalam menanggulangi persoalan terkait kedelai tersebut karena hal itu sudah sering terjadi.

"Kami mohon pemerintah bisa menyelesaikan persoalan ini secepatnya karena sudah ada payung hukum yang menugaskan Bulog untuk mengamankan harga kedelai. Jadi kami minta ini ditindaklanjuti dan direalisasikan karena kondisi rekan-rekan kami di lapangan sudah sangat memprihatinkan," katanya.

Ia menegaskan, tahun ini adalah kenaikan harga kedelai yang paling parah dibandingkan kondisi serupa pada 2008 dan 2012. [rmol/hta]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi