post image
KOMENTAR
Pengamat Sosial Politik UMSU, Sohibul Anshor Siregar menilai, diambilalihnya manajemen PSMS oleh Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Edy Rahmayadi merupakan langkah mundur dan produktivitas bagi kemajuan PSMS.

"Saya menilai itu langkah mundur, karena TNI itu tahunya hanya berperang dan menembak. Omong kosong mereka dapat membenahi PSMS," jelasnya, Sabtu (4/4/2015).

Sohibul juga curiga, langkah pengambilalihan manajemen PSMS yang dilakukan Pangdam mempunyai maksud terselubung.

"Saya curiga itu dengan diambil alihnya PSMS oleh Pangdam. Bisa jadi dia (Pangdam -red) ingin jadi Gubernur atau Walikota kedepannya," jelasnya.

Dirinya mengaku, untuk membenahi PSMS harus dibutuhkan waktu 25 tahun kedepan dan jangan dipimpin oleh militer maupun politisi dari partai politik.

"Jika PSMS mau baik, jangan ada politisi maupun militer yang masuk kedalamnya.Kita lihat saja di Eropa, politisi mengembangkan usaha lalu membiayai club sepak bola. Kalau di Indonesia kita lihat banyak politisi masuk ke club sepak bola untuk mencari tenar dan mencari massa saja," ungkapnya.

Dirinya berharap, ketua PSMS dapat dipilih dari kalangan sosiolog maupun pengusaha. "Mereka tahu apa yang diinginkan club sepak bola.Untuk memelihari PSMS harus dilakukan panatisme rakyat, objektif, jaminan kesejahteran pemain dan rekrutmen pamain," pungkasnya. [ben]
 

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas