post image
KOMENTAR
Para petani karet mengaku terus terdesak secara ekonomi karena harga karet alam mereka terus menurun. Penurunan harga karet ini menurut salah seorang anak petani karet Ginanda Siregar sudah berlangsung secara bertahap dalam empat tahun terakhir dengan penurunan hingga 100 persen.

"Dulunya Rp 15 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 4 ribu bahkan hingga Rp 3 ribu per kilogram," katanya melalui pesan elektroniknya kepada redaksi, Selasa (2/2).

Ginanda yang juga menjadi aktivis Kelompok Anak Petani Karet Indonesia (KAPKI) ini menjelaskan para petani karet sudah berusaha agar getah karet yang mereka hasilnya memiliki kualitas yang lebih baik, lebih bersih dan kering. Akan tetapi, kondisi ini tidak diimbangi dengan perbaikan harga sehingga para petani semakin kesusahan. Presiden Jokowi menurutnya harus turun tangan menyelesaikan persoalan ini, sebab muncul dugaan adanya permainan mafia yang sengaja memainkan harga.

"Apakah ada pengaruh kegaduhan politik dan hukum nasional, apakah karena ketidakmampuan pemerintah mengelola karet hingga barang jadi, apakah paket-paket ekonomi yang diluncurkan tidak mujarab. Ini yang harus dijelaskan Pak Jokowi," ujarnya.

Ginanda berkeyakinan, Jokowi memiliki kemampuan untuk menyelesaikan persoalan ini. Karena Jokowi memiliki tokoh-tokoh hebat dalam kabinetnya seperti Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menko Maritim dan Sumberdaya Rizal Ramli.

"Saat ini anak-anak petani karet terancam putus sekolah karena ekonomi keluarganya yang semakin sulit," ungkapnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi