Dua partai politik yang saat ini berseteru yakni partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nampaknya akan mengalami kerugian bila pada pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun ini belum juga berdamai.
Betapa tidak, contohnya saja Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyatakan tak ingin berkoalisi dengan partai yang sedang bermasalah. Langkah itu diambil PDIP karena tak ingin partai berlambang banteng moncong putih ini tak bisa mengusung kadernya pada pilkada tahun ini karena partai yang menjadi koalisinya bermasalah.
"Kita berkomunikasi dengan partai yang tidak bermasalah, partai yang jelas tidak masalah," kata Bendahara DPD PDIP Sumatera Selatan (Sumsel) Yudha Renaldi, dlansir RMOLSumsel.co, Sabtu (6/62015).
Namun demikian, kata Yudha jika kader kedua partai yang saat ini memiliki dua kubu kepengurusan akan mendaftarkan diri ke PDIP untuk maju pada pilkada, pihaknya dengan terbuka menyambut baik.
"Kalau ada kader mereka (Golkar dan PPP) yang daftar di kita, silahkan saja. Sekali lagi kita hanya fokus berkoalisi dengan partai yang tidak bermasalah," tambah Yudha.
Yudha yang juga mencalonkan diri sebagai kepala daerah di Pilkada OKU ini memprediksi pertarungan di pilkada tujuh kabupaten di wilayah Sumsel hanya terjadi tiga pasang calon, kemungkinan head to head sendiri kata dia bisa saja terjadi, jika Golkar dan PPP tak ikut pada perhelatan pilkada tahun ini lantaran kisruh yang mendera kedua partai tersebut.
"Saya prediksi pertarungan akan terjadi tiga pasang calon, bisa saja head to head," tandasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA