Kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pemberdayaan KPPI melalui
Inovasi Healthy Coconut Balm untuk Meredakan Nyeri Haid secara Alami dan Pembentukan
Komunitas Srikandi Bahari” sukses diselenggarakan dengan penuh antusias. Acara ini dilaksanakan di Rumah Singgah KPPI, Jl. Bliton No.13, Belawan II,
Medan Belawan pada 30 Juni 2025 yang dibuka
secara resmi oleh perwakilan dari Kantor Camat Medan Belawan yang memberikan sambutan
hangat dan menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif edukatif ini.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini karena menyasar langsung masyarakat pesisir, khususnya perempuan. Kesehatan ibu dan keluarga adalah pondasi utama kemajuan daerah. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan diperluas ke wilayah lain,” ujar perwakilan camat dalam sambutannya. Turut hadir pula Ketua KPPI Belawan, yang menyambut baik program ini dan menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan pemberdayaan perempuan di wilayah pesisir. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif komunitas perempuan dalam isu kesehatan reproduksi.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Dikoordinatori oleh Dra. Syarifah, M.S, tim pengabdian ini juga terdiri dari Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM, Dr. Apt. Henny Sri Wahyuni, S.Farm., M.Si., serta tiga mahasiswa: Mei Thalia Sembiring, Viola Agnesya Sembiring, dan Nabila Rizqi Lingga. Sasarannya adalah perempuan yang tergabung dalam komunitas KPPI Bagan Deli, dengan fokus pada peningkatan pemahaman mengenai kesehatan reproduksi, pentingnya KB, dan pencegahan kematian ibu dan anak.
Dalam paparannya, Dra. Syarifah, M.S menekankan pentingnya peran perempuan sebagai penjaga utama kesehatan keluarga: “Masih banyak ibu-ibu yang belum tahu betapa pentingnya memeriksakan kehamilan sejak awal dan rutin melakukan kontrol pasca melahirkan. Padahal, kematian ibu dan anak dapat dicegah jika kita tahu tanda bahayanya dan tahu harus kemana mencari bantuan,” tegasnya di hadapan para peserta.
Kegiatan diawali dengan pre-test untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi edukasi kesehatan reproduksi oleh para narasumber, termasuk Mei Thalia Sembiring dan Viola Agnesya Sembiring, yang membahas jenis-jenis alat kontrasepsi, manfaat KB pasca melahirkan, serta membongkar mitos dan fakta seputar KB. Salah satu sesi yang paling menarik perhatian adalah diskusi interaktif antar peserta, di mana para ibu berbagi pengalaman pribadi terkait penggunaan kontrasepsi dan tantangan yang mereka hadapi dalam mengakses layanan kesehatan.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta menunjukkan semangat dan keterlibatan tinggi. Banyak dari mereka menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru dan membuka mata mereka tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi secara menyeluruh. “Kami merasa sangat diperhatikan. Terima kasih karena sudah mau datang dan berbagi dengan kami, ibu-ibu di pesisir. Semoga nanti kami bisa ikut membantu sosialisasi ke tetanggatetangga yang lain,” tutur salah satu peserta penuh haru. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga menjadi titik awal terbentuknya komunitas perempuan pesisir yang tangguh, peduli, dan aktif memperjuangkan hak-hak kesehatan mereka.
KOMENTAR ANDA