post image
KOMENTAR
Terjadinya kasus tawuran antarpelajar yang telah memakan korban jiwa, salah satunya disebabkan karena kurangnya kesadaran untuk hidup bersama sebagai warga negara. Padahal para pendiri bangsa telah meletakkan dasar-dasar kehidupan berbangsa dan bernegara dengan empat pilar yang menjadi fondasinya, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.

Untuk itulah, sosialisasi Empat Pilar Kehidupan dalam Berbangsa dan Bernegara tersebut, perlu untuk terus digencarkan. Makanya, Al Wasath Institute bekerjasama dengan Fraksi PDI Perjuangan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), mengadakan Semnar Nasional Empat Pilar Kebangsaan: Internasilisasi Empat Pilar Melalui Pendidikan. Sasaran seminar ini adalah para guru pendidikan kewarganegaraan, guru agama serta pengurus Osis SLTA se-Kota Tangerang Selatan.

"Tujuan seminar tersebut antara lain adalah menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pendidikan, dalam perspektif ideologi negara, kehidupan beragama, sosial, budaya, hukum, politik, ekonomi, dan pertahanan keamanan secara lebih kongkrit, implementatif, dan operasional,"  ujar Direktur Eksekutif Al Wasath Intitute, Faozan Amar dalam acara seminar yang digelar kemarin di SMK Muhammadiyah 1 Ciputat, Tangerang Selatan yang diikuti 100 orang peserta.

"Dengan internalisasi empat pilar ini, maka akan bisa meredam tawuran antar pelajar yang akhir-akhir sering terjadi," ujarnya menambahkan.

Anggota DPR/MPR Fraksi PDI Perjuangan Irvansyah, yang tampil sebagai pembicara  mengungkapkan, melalui internalisasi empat pilar dalam lembaga pendidikan, maka pengenalan, dan pemahaman empat pilar menjadi lebih efektif dan efisien, serta dapat langsung diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di lingkungan lembaga pendidikan.

Oleh karena itu, MPR RI akan tarus melaksanakan sosialisasi empat pilar ini kepada seluruh lapisan masyarakat, agar tercipta kesepahaman bersama dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, sambung ujar anggota DPR dari Dapil Banten I ini.

Faozan Amar, menambahkan, beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam menginternalisasi empat pilar kebangsaan dalam lembaga pendidikan antara lain adalah melalui proses belajar mengajar di lingkungan sekolah.

Misalnya kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama; mempraktekan pengamalan empat pilar di lingkungan sekolah. Misalnya dalam pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat, pemilihan ketua OSIS, gotong royong membersihkan sekolah, jadwal piket di kelas.

"3). Melalui upacara bendera setiap hari Senin,  yang mengajarkan kedisiplinan, cinta tanah air, wawasan kebangsaan, turnamen olahraga antar kelas yang mengajarkan sportivitas, kebersamaan, reward and punishment, menghargai satu sama lain. 4). Praktek ibadah dan penyediaan sarananya; seperti salat berjamaah, kebaktian dan ceramah agama 5). Melaksanakan peringatan hari besar agama, peringatan hari besar nasional, dan sebagainya," ungkapnya.

Pelaksanaan seminar ini mendapat sambutan dari peserta baik guru dan pengurus OSIS. "Seminar ini sungguh sangat bermanfaat bagi kami para pengelola lembaga pendidikan, dalam menyiapkan generasi penerus bangsa," ujar Kepala SMK Muhammadiyah 1 Ciputat Adi Suryadi. [rmol/hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas