post image
KOMENTAR

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara No 653/UN5.1.R/SK/KPM/2023 dan Surat Perjanjian Kontrak Nomor 094/UN5.5.5.K/PPM/2023 mendapatkan Anggaran Dana Program Hibah Komersialisasi Produk Inovasi dengan Judul “Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintegrasi Strategi Directly Obseverd Treatment Shortcourse (DOTS)” dengan tim Dra. Syarifah, MS, Dr. Irwana Nainggolan, M.Sc, Dr. Siti Khadijah Nasution, SKM., M.Kes.

Kegiatan ini dilatarbelakangai tingginya angka kejadi TB di Indonesia, perkembangan kasus TBC Paru dipengaruhi oleh penularan TBC. Sumber penularan adalah droplet nuklei (partikel halus ) penderita TBC paru BTA positif (+) dapat menularkan kepada orang disekitarnya 10-15 orang terutama kontak erat dengan penderita. Inventor telah menghasilkan wadah berupa botol dengan spesifikasi khusus sekaligus cairan Lisol yang telah terbukti efikasinya secara laboratorium membunuh bakteri TBC dalam dahak penderita. Tujuan produk inovasi ini adalah wadah lisol sebagai pemutus rantai penularan TBC diterima menjadi kebijakan dalam program penanggulangan TBC terintegrasi dengan sistem DOTS. Metode produksi yang dilakukan adalah proses pencairan lisol dengan konsentrasi tertentu yang telah teruji secara laboratorium dapat membunuh bakteri TBC. Alat-alat yang dibutuhkan untuk proses tersebut : Chemical mixer kapasitas 200 liter berupa stainless steel akan digunakan sebagai wadah untuk mencampurkan bahan-bahan.

Selanjutnya, mesin Pengaduk/Pencampur Cairan Model MF60-AH. Mesin ini dapat mengaduk (stirring) dan mencampur (mixing). Mesin ini juga dilengkapi speed control. Sehingga, dapat mengatur kecepatan mengaduk sesuai kebutuhan. Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan di atas adalah : workshop ”Peningkatan Komitmen Daerah dan Sinergi antar Kementerian dalam Upaya Eliminasi Tuberkolosis 2028 Melalui Inovasi Botol SOSA Berisi Lisol” pada 29 Januari 2024 di Aula Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ini di awali dengan pembukaan oleh Kepala Badan Sambutan dari Badan Pengembangan Riset Inovasi (BPRI) USU memberikan penjelasan terkait beberapa inovasi yang ada di Universitas Sumatera Utara salah satunya Botol SOSA agar dapat diterima menjadi program penanggulangan TB menuju eliminasi TB tahun 2030.

Selanjutnya Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mengungkapkan dibutuhkannya kerjasama seluruh pihak lintas sektor terkait dalam penanggulangan TB. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara sangat antusias dengan inovasi ini karena sangat berkaitan dengan program percepatan eliminasi TB yang secara nasional tahun 2030 tetapi Sumatera Utara tahun 2028. Kepala dinas akan memfasilitasi tim USU beserta inventor ke SEKDA Provinsi Sumatera Utara sebagai ketua tim percepatan eliminasi TB di Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya, kepala dinas juga mengungkapkan bahwa anggaran inovasi ini akan didiskusikan dengan tim pengelola anggaran agar dapat masuk dalam program P. APBD.

Setelah selesai acara kata-kata sambutan maka dilaksanakan penyampaian materi I: Situasi TBC di Kesehatan Provinsi Sumatera Utara menjelaskan terkait situasi TB secara global, nasional, dan Sumatera Utara. Kemudian memberikan penjelasan terkait capaian indikator program tuberculosis, kebijakan, dan tantangan serta praktik baik rencana dan tindak lanjut terkait TB.

Materi II: Pemaparan Inovasi Wadah Berisi Lisol sebagai Pencegahan Tranmisi Tuberkulosis menjelaskan tentang inovasi botol SOSA (oleh Syarifah) : beliau menjelaskan tentang latar belakang inovasi Botol SOSA, sejarah perkembangan inovasi Botol SOSA, mendiskripsikan produk inovasi Botol SOSA, dan pengujian produk inovasi Botol SOSA. Diskusi terlaksana dengan kondusif dan peserta sangat antusias dalam mengenai inovasi ini terutama dalam bahasa desain stiker lebih disederhanakan untuk menurunkan stigma negatif tentang TB di masyarakat.

Sesi diskusi terlaksana dengan aktif dan kondusif serta peserta sangat antusias tentang inovasi ini terutama dalam bahasa desain stiker lebih disederhanakan untuk menurunkan stigma negatif tentang TB di masyarakat. Kemudian muncul pengembangan inovasi ini tidak hanya kepada penderita TB bahkan untuk semua masyarakat yang batuk disediakan botol SOSA sehingga akhirnya masyarakat terbiasa membuang dahak pada tempatnya dan akhirnya dengan kesadarannya sendiri mengirimkan dahaknya untuk diperiksa. Untuk mempercepat penyebaran inovasi ini muncul ide dari salah satu audiance bahwa inovasi ini perlu diperkelankan saat PON Sumatera Utara dan Aceh dan diperlukannya percepatan pertemuan dengan SEKDA terkait pengembangan produk ini.

Selain produksi cairan lisol, inventor juga melakukan advokasi pada pemangku kebijakan agar inovasi dapat diadopsi dalam program Hasil kegiatan 1) ; Telah dilakukan komersialisasi inovasi wadah berisi lysol sebagai pemutus rantai penularan TBC agar diterima menjadi kebijakan dalam program penanggulangan TBC kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara melalui advokasi, sosialisasi dan penyusunan Policy Breaf, 2); Telah dilakukan komersialisasi wadah berisi lysol sebagai pemutus rantai penularan TBC pada pameran inovasi dan teknologi Kesehatan dalam Transformasi Kesehatan Kemenkes RI 2023 pada tanggal 9-11 November 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), 3) ; Telah dilakukan komersialisasi inovasi ini pada Departement Of Public Health, Tzu Chi University, 4) : Policy Breaf telah disusun ditujukan kepada Suktretaris Daerah Privinsi Sumatera Utara (sebagai Ketua Tim Percepatan Eliminasi TBC) untuk ditindak lanjuti sebagai satu inovasi dalam rangka percepatan eliminasi TBC di Sumatera Utara tahun 2028. Disarankan 1) : Agar inovasi ini dapat diterima sebagai program penanggulangan TB khususnya kedalam sistem DOTS, 2); Diharapkan USU melalui Lembaga inovasi dapat membantu percepatan komersialisasi ini.

 

 

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Sebelumnya

Cantik, Iniloh Bahaya Pada Kulit Jika Kurang Minum Air Putih

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Kesehatan