post image
KOMENTAR

Yayasan Galatea Medan yang fokus kepada pengurangan dampak buruk narkoba dan penanggulangan HIV AIDS di Medan mencatat, sepuluh tahun terakhir ada penurunan jumlah angka pecandu narkoba suntik (Penasun) di Kota Medan. Dimana pada tahun 2004 pihaknya mendapatkan data, jumlah penasun di Kota Medan berjumlah lebih kurang 2500 orang. Namun berdasarkan pendataan tahun ini, jumlah tersebut jauh berkurang menjadi 270 orang.

Direktur Yayasan Galatea Medan Badurani Lubis mengatakan, penyebaran HIV dapat terjadi melalui empat cairan yang sudah terinveksi HIV yang ada di dalam tubuh manusia. Pertama darah, kedua air mani, ketiga cairan vagina dan terakhir air susu ibu. Penggunaan narkoba jenis suntik sangat rentan terhadap penularan HIV. Untuk itu lah ia beserta sejumlah relawan lainnya terus gencar mengkampanyekan penggunaan jarum suntik steril kepada para penasun.

"Transmisi HIV AIDS dapat terjadi jika salah satu dari ke empat cairan yang sudah terinfeksi tersebut masuk kedalam pembuluh darah, maka penularan HIV AIDS akan terjadi," ungkapnya kepada medanbagus.com, Selasa (22/7/2014) sesaat lalu.

Lebih lanjut Badurani mengatakan, untuk pencegahan penularan HIV AIDS bagi ibu penderita HIV positif kepada bayinya, ada program yang telah dijalankan sejumlah Rumah Sakit di Sumut. Program tersebut diberi nama PMTCT (Prevention Mother to Child Transmitions) atau pencegahan penularan HIV dari ibu kepada anak.

"Program PMTCT sudah bisa dilaksanakan di dua rumah sakit yang ada di Sumatera Utara yakni RS.Adam Malik dan RS.Haji Medan. Dengan begitu, pasangan suami istri HIV positif, jangan ragu apabila ingin memiliki keturunan," pungkasnya. [rgu]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Komunitas