post image
KOMENTAR
Tambang Emas Martabe melepas 21 kelompok tani yang berada di desa lingkar Tambang Emas Martabe melakukan studi banding ke Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 28 sampai dengan 30 Juli 2015. Lokasi studi banding yang dipilih adalah Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Sumut dan Pasar Miring.

Ke-21 kelompok tani di Kecamatan Batangtoru yang ikut dalam studi banding, antara lain: KWT Nusa Indah (Desa Sumuran), Marsada II (Desa Batuhula), Harapan Jaya (Desa Wek IV), Marsada I (Desa Batuhula),  Satahi III (Desa Wek III),  Torop Jadi (Desa Sumuran),  Harapan Kita (Desa Napa),  Permata Hijau (Desa Sipenggeng), Maju Bersama (Desa Sipenggeng dan Desa Telo),  Aek Pahu (Desa Napa),  Pardomuan (Wek I), Marsada Roha (Desa Wek III),  Mekar Sari (Desa Napa), Tani Jaya (Desa Wek IV),  Sabar Subur (Desa Hapesong Baru),  Marsada III (Desa Batuhula),  Sikua-Kua (Desa Sumuran),  Lestari (Desa Sumuran),  Sepakat (Desa Hapesong Baru),  dan Satahi (Desa Hapesong Baru).  Masing-masing kelompok tani diwakili satu orang. Sedianya, 23 kelompok tani yang mengikuti studi banding ini. Dua kelompok tani: kelompok tani Teruna dan kelompok tani Dosniroha tidak dapat ikut.

Selama studi banding, anggota kelompok tani akan mendapatkan materi pelatihan, antara lain: motivasi dan pembinaan kelompok tani, peningkatan produksi padi sawah dari beberapa aspek, pembuatan pupuk kompos dan organik cair secara manual yang bahannya gampang didapat petani, pengembangan varitas padi di Sumatera Utara  dan cara pengembangan di tingkat petani, dan diakhiri dengan kunjungan lapangan sentra produksi tanaman padi sawah.

Azhar Nasution, Kepala BPP Batangtoru, megatakan kelompok tani yang ikut dalam studi banding ini adalah duta dari kelompok tani. Pengetahuan yang didapat selama studi banding wajib disampaikan kembali kepada anggota yang lain sehingga anggota kelompok tani yang lain mendapatkan tambahan pengetahuan.

"Peningkatan produksi padi tidak dapat dicapai hanya oleh satu orang. Tetapi harus berkelompok. Bagaimana bisa meningkatkan produksi padi jika hanya satu orang yang memiliki pengetahuan. Di sinilah pentingnya kerjasama antar anggota kelompok tani dan antar kelompok tani.  Salah satu tenaga ahli dari BPTP sudah penah berkunjung ke Batangtoru. Hal ini tentu akan membuat pembahasan dan topik diskusi selama studi banding dapat menyentuh ke akar permasalahan yang dihadapi oleh para petani di Kecamatan Batangtoru," ujar Azhar melalui rilisnya.

Dirman Silalahi, mewakili kelompok tani menyampaikan bahwa program studi banding ini sangat bermanfaat bagi para petani.

"Secara langsung kami mendapatkan informasi dan pengetahuan dari para tenaga ahli pertanian dari Balai Penelitian Tanaman Pangan," ujarnya.

Manajemen Tambang Emas merancang program studi banding ini dengan tujuan produksi padi dapat ditingkatkan sehingga akan membawa kesejahteraan para petani.  Sebelumnya, pada Agustus 2013, Tambang Emas Martabe juga memfasilitasi kegiatan yang sama kepada 26 orang petani dari 13(tigabelas) kelompok tani di Batangtoru dan Muara Batangtoru. Ada pun lokasi studi banding yang dipilih adalah Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Pada Mei 2014, Tambang Emas Martabe memfasilitasi 16 (enambelas) kelompok tani di Kecamatan Batangtoru untuk melakukan studi banding ke Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, tentang praktik-praktik nyata budidaya tanaman padi, perikanan darat, peternakan, dan tanaman hortikultura.[rgu]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas