post image
KOMENTAR
Anggaran sebesar Rp 510 miliar yang dikucurkan oleh Kementerian Pertanian untuk program Upaya Khusus (Upsus) komoditas Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) hingga saat ini masih teronggok di Sumatera Utara. Penyebabnya adalah disposisi ULP Panitia Pengadaan untuk penggunaan anggaran yang belum ditandatangani oleh plt Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara selaku kuasa pengguna anggaran.

"Dana tersebut diperuntukkan untuk benih unggul 2200 ton padi, 1500 ton jagung, dan 1200 ton kedelai. Benih tersebut akan ditanam di 120.000 ha lahan jagung dan 300 ribu ha sesuai dengan yang disetujui Menteri Pertanian sebelumnya," kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sumatera Utara, Ir John Albertson Sinaga, Rabu (20/4).

Saat ini menurut John, para bupati, petani dan para stakeholder lainnya yang berkepentingan dengan pengadaan benih unggul tersebut sudah terus mendesak pengucuran dana pajale tersebut. Bahkan menurutnya, pihak Dinas Pertanian Sumut juga sudah mendapat teguran dari Kementerian Pertanian akibat kondisi tersebut.

"Sebenarnya proses ke Plt Kadis Pertanian sudah selesai. Semua sudah kami proses, yang menjadi kendala, mungkin kekhawatiran pak Plt, karena biaya itu besar sekali. Sekitar tanggal 10 April kemarin, memo pengadaan sudah di meja pak Plt. Tapi sampai sekarang dana Pajale belum bisa direalisasikan," ujarnya.

Dijelaskannya, sesuai Perpres No 172 tahun 2014, pengadaan benih merupakan pengadaan barang khusus. Dengan demikian begitu cukup daftar sudah langsung dikontrak. Jika tahun 2016 ini dana tersebut tidak mampu merealisasikan program Upsus Pajale tersebut, maka tahun 2017 mendatang Sumut akan terkena sanksi salah satunya yakni penghapusan anggaran

"Perolehan Rp 510 miliar dari APBN adalah karena tahun 2015, realisasi Upsus Pajale di Sumut tertinggi se-Indonesia yang hanya mendapat anggaran Rp 105 miliar. Itu sebabnya kita naik 400 persen tahun ini," ungkapnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi