post image
KOMENTAR
Beberapa daerah yang selama ini menjadi sentra penanaman padi di Sumatera Utara mengalami keterlambatan penanaman. Hal ini karena persoalan kemarau yang memicu kekeringan pada daerah-daerah tersebut seperti  Kabupaten Batubara, Serdang Bedagai, Deli Serdang, Langkat, Binjai, Labuhan Batu dan Kabupaten Asahan.

"Umumnya yang mengalami kekeringan adalah lahan sawah tadah hujan. Kondisi itu membuat adanya perlambatan. Tapi kita sudah mencoba melaksanakan program percepatan dengan menggunakan metode pompanisasi untuk mengairi areal sawah yang kekeringan itu. Kita juga memberikan bantuan benih, pupuk subsidi serta alat pertanian," kata Kasubbag Program Dinas Pertanian Sumut Marino, Kamis (21/7).

Marino menjelaskan, terhitung mulai Oktober 2015 hingga September 2016 mendatang, target penanaman padi di Sumatera Utara mencapai luas hingga 830.700 hektare (ha). Terdiri dari padi sawah 775.671 hektar dan padi gogo 55.029 hektar.

"Hingga 15 Juli 2016 realisasi tanam kita seluas 591.408 hektar. Dengan demikian maka masih ada tersisa seluas 239.292 hektar yang harus tanam hingga September tahun ini. Kalau hasil rata-rata produksi padi perhektarenya mencapai delapan ton," ujarnya.

Sementara untuk target produksi padi di Sumut tahun 2016 ini, Marino mengatakan, sebesar 4,628 juta ton(Gabah Kering Giling) dengan produktivitas 57,45 kwintal per hektar.  

"Target itu naik jika dibanding ATAP (Angka Tetap) produksi padi tahun 2015 yakni sebesar 4,04 juta ton gabah kering giling (GKG)," demikian Marino.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi