post image
KOMENTAR
Polemik yang berkaitan dengan hilangnya dokumen hasil investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) Kasus Meninggalnya aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir Said Thalib, tidak pantas dijadikan isu politik pertarungan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan Presiden Joko Widodo.

Hal ini disampaikan politikus Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/10).

Anggota Komisi III DPRRI ini berharap pemerintahan Jokowi bertindak berani dalam menjalankan rekomendasi TPF yang telah dikeluarkan semasa SBY memerintah.

Jika pemerintah tidak mau menjalankan rekomendasi TPF itu, maka reformasi hukum yang selama ini digembar-gemborkan hanya "omong kosong".

"Harapan Gerindra, pemerintah sekarang menjalankan rekomendasi yang sudah dikeluarkan waktu itu oleh TPF waktu itu," ujarnya.

"Bulan lalu kita bicara soal reformasi hukum, sekarang salah satu reformasi itu adalah (tindak lanjut) TPF ini. Kalau ini tidak jalan pemerintahan ini omong-kosong," tambahnya.

Dalam Ringkasan Laporan Akhir Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya Munir, TPF merekomendasikan kepada Presiden RI untuk meneruskan  komitmen Presiden dalam pengungkapan kasus pembunuhan Munir secara tuntas hingga mencapai keadilan hukum. Untuk itu perlu dibentuk sebuah tim baru dengan mandat  dan kewenangan yang lebih kuat untuk menindaklanjuti dan mengembangkan temuan-temuan TPF, serta  mengawal seluruh proses hukum dalam kasus ini, termasuk dan terutama yang dapat secara efektif menindaklanjuti proses pencarian fakta di lingkungan BIN.

TPF merekomendasikan kepada Presiden RI untuk memerintahkan Kapolri melakukan audit atas keseluruhan kinerja Tim Penyidik kasus meninggalnya Munir dan mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kinerja Tim Penyidik Polri secara profesional dalam mengusut tuntas permufakatan jahat dalam jangka waktu yang wajar.

Di butir ketiga, TPF merekomendasikan kepada Presiden RI untuk memerintahkan Kapolri agar melakukan penyidikan yang lebih mendalam terhadap kemungkinan peran Indra Setiawan, Ramelgia Anwar, AM. Hendropriyono, Muchdi PR, Bambang Irawan dalam  permufakatan  jahat melakukan pembunuhan berencana terhadap Munir. [hta/rmol]





 

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas