post image
KOMENTAR
Forest Watch Indonesia (FWI) menyampaikan sedikitnya 4,5 juta hektar hutan hilang sepanjang tahun 2009-2013. Hilangnya hutan tersebut terjadi karena berbagai faktro terutama akibat adanya upaya pengrusakan hutan dan pengalihan fungsi hutan yang hingga saat ini masih terus terjadi.

"Kerusakan hutan masih terus terjadi, tapi kita belum tau informasi secara detail dan akurat informasi kerusakan hutan," ujar direktur Forest Watch Indonesia (FWI) Soelthon Gusetya Nanggara disela Roadshow Bedah Buku Potret Keadaan Hutan Indonesia periode 2009-2013 di Fakultas Farmasi USU, Selasa (23/12/2014).

Dikatakan Soelthon, minimnya informasi kerusakan hutan, menjadi dasar pihaknya menerbitkan buku Potret Keadaan Hutan Indonesia sejak periode 2009 hingga tahun 2013.

"Kami ingin mendorong buku ini menjadi informasi alternatif, dengan informasi seperti ini bisa memberi refrrensi dan nuansa baru. Bisa menjadi rujukan, karena intinya adalah agar pemerintah seharusnya lebih terbuka soal data," tandasnya.

Dari data yang diterima, kehilangan tutupan hutan alam terbesar pada periode 2009 hingga 2013 terjadi di provinsi Riau sebesar 690 ribu hektar, Kalimantan Tengah sebanyak 619 ribu hektar, Papua 490 ribu hektar, Kalimantan Timur 448 ribu hektar dan Kalimantan Barat 426 ribu hektar.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa