Revolusi Sosial Sumatera Timur pada tahun 1946 atau 70 tahun silam akan kembali diperingati oleh kalangan cendikiawan muda di Medan yang menamakan diri "Melawan Lupa Revolusi Sosial 1946". Acara ini akan diisi dengan pertunjukan seni beladiri pencak silat dari Bale Marojahan, pemutaran film, paparan Revolusi Sosial 1946 dan wawancara para saksi sejarah dalam peristiwa tersebut.
Wakil ketua panitia Melawan Lupa 70 Tahun Revolusi 1946, Tengku Fahmi Aulia mengatakan pertunjukan dan kegiatan tersebut menjadi upaya mereka untuk mengingatkan kembali sejarah yang terjadi pada seluruh Kesultanan di wilayah Sumatera Timur seperti Kesultanan Langkat, Kesultanan Serdang, Kesultanan Asahan, dan Kesultanan Deli.
"Salah satu yang ingin diingatkan yakni revolusi sosial yang ditandai tragedi pembantaian, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, dan pemberangusan peradaban terhadap etnis Melayu, Simalungun, dan Karo di Sumatera Utara," katanya, Kamis (3/3).
Data yang disampaikan, acara ini akan dihadiri oleh para pemangku kesultanan seperti Sultan Langkat DYMM Tengku Azwar Aziz Rahmadsyah Alhajj, Sultan Serdang DYMM Tuanku Ahmad tala'a Syariful Alamsyah, Sultan Asahan DYMM Tuanku Abraham Abdul Djalil Rahmadsyah, Raja Muda Deli Tengku Hamdy Osman Delikhan Alhajj.
Tengku Fahmi Aulia mengatakan dengan acara ini diharapkan sejarah tersebut tetap dikenang sebagai salah satu bagian penting dalam perjalanan sejaran Indonesia khususnya masyarakat di Sumatera. Tidak adanya upaya konkrit dari pemerintah dengan menjadikan sejarah tersebut sebagai bagian dari pelajaran menurutnya menjadi upaya untuk menghilangkan sejarah.
"Padahal ini penting, agar tragedi berdarah seperti ini tidak terulang kembali," ujarnya.
Fahmi berharap kaum cendikiawan, akademisi, dan warga Sumatera Utara khususnya dapat menambah wawasan sejarah dengan acara yang mereka gelar.
"Acaranya akan digelar pukul 19.30 WIB di Halaman Masjid Raya Al Mahsun Kesultanan Deli, Medan," demikian Tengku Fahmi.[rgu]
KOMENTAR ANDA