post image
KOMENTAR
Peringatan hari lahir (Harlah) Gerakan Pemuda (GP) Ansor ke-82 di Kota Medan ditandai dengan kegaitan pemberian santunan kepada anak yatim di Panti Asuhan Bani Adam, Medan Labuhan serta seminar dan pengkaderan.

Dalam rangkaian kegiatan, para pemuda diajak untuk bisa mandiri dalam segi peningkatan perekonomian.

"Dalam rangka Harlah ini, Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Medan menggelar beberapa kegiatan seperti Pelatihan Kepemimpinan
Dasar (PKD), pemberian santunan kepada anak yatim dan Seminar tentang kemandirian ekonomi bagi pemuda," ujar Ketua PC Ansor
Medan Khairul Azhar Ritonga kepada wartawan usai menggelar seremoni peringatan Harlah GP Ansor yang ke 82 tahun.

Dalam kegiatan puncak peringatan Harlah GP Ansor di Kota Medan, Rabu (18/5) malam di Hotel Garuda Plaza, Medan, hadir Dewan
Pembina Syahrial AMS, Sekda Kota Medan Syaiful Bahri Lubis, Ketua Umum PW Ansor Sumut Mulia Banurea, Komandan Banser Yose
Rizal Saragih, Pimpinan Pusat GP Ansor Ahmad Jabidi Ritonga, Perwakilan PC Nahdlatul Ulama (NU) Medan Hotma Tua Harahap serta
warga Kehormatan PC Ansor Medan Ivan Iskandar Batubara yang juga sebagai Ketua KADIN Sumut.

Perwakilan PC NU Medan Hotma Tua Harahap dalam sambutannya mengatakan bahwa hal yang perlu dijaga dari kehidupan beragama
dan berbangsa di Indonesia adalah tradisi yang mencerminkan kearifan lokal. Dimana hal itu harus bisa dijaga dan terus dijalankan sebagai bentuk kecintaan terhadap Rasulullah Muhammad SAW serta kepada bangsa.

"Tradisi yang kita jaga di NU adalah bentuk kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW, seperti wirit, shalawatan, peringatan maulid dan sebagainya," ujar Hotma.

Ketua PW Ansor Sumut Mulia Banurea menyebutkan bahwa dalam menjaga tradisi tersebut, pihaknya terus menggalakkan gerakan merevitalisasi tradisi ahlussunnah wal jamaah (Aswaja). Seperti yasinan atau ziarah kubur yang merupakan tradisi NU. Selain itu juga, katanya, memanfaatkan potensi kader agar bagaimana dapat meningkatkan kesejahteraan.

Sementara Pimpinan Pusat GP Ansor, Ahmad Jabidi Ritonga menyebutkan, negara mashi absen dalam hal memelihara pemuda. Dengan kondisi ketatnya persaingan, harus dijadikan tantangan yang akan dihadapi seluruh kader ke depan.

"Kriminalisasi pemuda adalah sebagai tanda adanya rasa frustasi melihat masa depan. Karenanya kita harus bisa menjadi bagian dari upaya kemandirian tersebut," katanya.

Didaulat sebagai warga kehormatan GP Ansor Medan mengajak pemuda khususnya kader untk bisa menjadi pebisnis sehat dan islami, berbienis dengan moral, adab dan etika serta tidak bertentangan dengan Alquran dan Hadits.

"Mari kita semua membangun pondasi kehidupan dengan usaha yang sederahana. Karena semua harus melewati proses dan mengajak GP Ansor untuk melajutkan kegiatan yang produktif seperti ini," sebutnya.

Semua aktifitas yang bermanfaat buat orang lain, lanjutnya, dapat diambil hikmah dari proses itu. Sehingga kesan bahwa pemudan itu mandiri bisa dimunculkan.

Ketua Panitia Pelaksana Harlah GP Ansor di Medan Husein Tanjung mengatakan dalam bahwa forum seminar yang mereka gelar bekerjasama dengan Ivan Iskandar Institute. Hal ini menjadi momentum kepada kader pemuda Ansor dan pemuda Sumut untuk bangkit dan berbuat untuk banyak orang.[rgu]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas