post image
Indah Vusvita Sari/Ist
KOMENTAR

 Kemajuan teknologi kini telah benar-benar menyentuh sektor pertanian. Melalui program pengabdian kepada masyarakat, dosen Politeknik Negeri Medan bersama Universitas Sumatera Utara memperkenalkan inovasi Sistem Informasi dan Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis IoT (SIPTOBI) kepada Kelompok Tani Pondok Miri Asri di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang sebagai mitra pada kegiatan ini. Melalui SIPTOBI, petani tidak perlu lagi repot menyiram tanaman secara manual. Alat ini mampu mengatur penyiraman secara otomatis sesuai kebutuhan tanaman. 
 
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, Dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI tahun 2025.
 
Program pengabdian ini diketuai oleh Indah Vusvita Sari, S.T., M.T., dari dosen Program Studi (Prodi) Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan dengan anggota Tuti Adi Tama Nasution, S.T., M.T., yang merupakan dosen prodi Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan dan Vista Uli Sihombing, S.P., M.Si., yang merupakan dosen prodi Agribisnis Universitas Sumatera Utara. Dua orang mahasiswa program sarjana yaitu Novalina Geovani Purba dan Aditya Putra Indrawan dari prodi Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan juga diikutsertakan untuk mendukung program merdeka belajar dan kampus merdeka (MBKM) serta membantu kegiatan pengabdian.
 
Ketua tim Pengabdian Indah Vusvita Sari, S.T., M.T., menjelaskan bahwa SIPTOBI hadir sebagai solusi bagi petani dalam menghadapi permasalahan penyiraman tanaman yang selama ini masih manual. “Melalui teknologi IoT ini, sistem penyiraman tanaman dapat bekerja secara otomatis berdasarkan kebutuhan air pada tanaman. Petani bisa memantau dan mengontrol penyiraman langsung dari smartphone. Dengan begitu, efisiensi waktu dan penggunaan air bisa tercapai,” jelasnya. 
 
Tuti Adi Tama Nasution, S.T., M.T., dari Politeknik Negeri Medan juga menekankan pentingnya pemahaman teknis dari penggunaan SIPTOBI. Ia mendampingi petani dalam instalasi perangkat, pemrograman sensor serta pengoperasian aplikasi berbasis IoT. Sementara itu, mahasiswa turut berperan membantu edukasi teknologi dan digital marketing secara langsung di lapangan. 
 
Sementara itu, Dosen Agribisnis Universitas Sumatera Utara, Vista Uli Sihombing, S.P., M.Si., menambahkan bahwa selain dari sisi teknis, petani juga dibekali pelatihan digital marketing untuk meningkatkan pemasaran hasil panen. “Kami mengajarkan kepada petani cara menghitung biaya produksi dan memasarkan produk pertanian melalui marketplace seperti Shopee, Tokopedia hingga Facebook Marketplace. Dengan ini, petani bisa menjual hasil panen dengan harga yang lebih kompetitif,” ujarnya. 
 
Ketua Kelompok Tani Pondok Miri Asri, Supriyadi menyambut baik kehadiran program ini. “Sebelumnya, kami sering kerepotan dalam menyiram tanaman secara manual, apalagi kalau musim kemarau. Dengan SIPTOBI, penyiraman jadi lebih mudah dan terukur. Ditambah lagi, kami sekarang bisa menjual produk lewat marketplace sehingga keuntungan lebih besar,” ujarnya. 
 
Dengan adanya SIPTOBI dan pelatihan digital marketing, diharapkan petani tidak hanya lebih efisien dalam mengelola pertanian namun juga semakin siap menghadapi era digital dengan pemasaran modern yang berdaya saing tinggi. 

 
Indah Vusvita Sari, S.T., M.T.
Dosen Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi 
Politeknik Negeri Medan

 

Pelaksanaan Program MBKM KKNT Di Desa Paya Tusam Langkat Sebagai Ajang Promosi Dan Pemasaran Kampus Tamadun Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan

Sebelumnya

Talkshow Studi Luar Negeri Warnai Pelantikan Senat Mahasiswa FUSI UIN Sumut

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Kampus