post image
KOMENTAR
Dunia perasuransian nasional kian bergairah setelah Pengelola Satuter (PS) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJBB) meluncurkan PT. Asuransi Jiwa Bumiputera (PT. AJB) sebagai pengganti dan penerus perusahaan asuransi nasional tertua di Indonesia, dalam hal penjualan produk-produk baru asuransi.

Koordinator PS AJBB Didi Achdijat yakin bahwa PT. AJB ini bakal mewarnai bisnis asuransi di tanah air. Şebab meskipun baru, PT. AJB ini merupakan "bayi raksasa" yang begitu lahir sudah bisa berjalan, karena selain memiliki jaringan sangat luas (25 wilayah dan 365 cabang) yang dibangun selama 105 tahun. Belum lagi "nama keluarga" Bumiputera yang di kalangan masyarakat Indonesia menjadi "nama generik" bagi dunia asuransi.

"Dengan jajaran direksi yang berpengalaman di industri asuransi (modern), PT. AJB akan menjadi perusahaan asuransi nasional yang sudah melegenda tapi dengan semangat baru dan kekuatan baru," kata Didi di acara Grand Launching PT Asuransi Jiwa Bumiputera, Hotel Kempinski, Jakarta, Minggu (12/2).

Kekuatan baru itu adalah bentuknya yang PT (Perseroan Terbatas).  Sehingga memungkinkan penambahan modal segera untuk meningkatkan performa perusahaan. Karena itu, PT. AJB lebih fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan industri asuransi yang memang sangat dinamis.

Sementara itu, aktuaris senior yang juga pengelola stater, Adhie Massardi mengatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah korporasi yang strategis sehingga Bumiputera yang sebelumnya diisukan negatif kembali ke tren yang benar.

PT AJB diluncurkan untuk mengangkat kembali Bumiputera di kancah persaingan asuransi nasional. Adhie menyampaikan, pihaknya optimis Bumiputera akan dapat masuk 10 besar industri asuransi di Indonesia.

"Kita targetkan 10 besar industri asuransi di Indonesia meskipun baru dilahirkan. Jaringan kita sudah sangat luas, kita optimis," tandas Adhie. [hta/rmol]


Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi