post image
KOMENTAR
Kawasan konservasi dunia Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, di Riau yang diusulkan perusahaan Sinar Mas Gruop terancam dicabut UNESCO karena telah terjadi pembiaran. Demikian dilaporkan, pihak Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Riau.

"Kalau memang itu semakin rusak, penetapan yang sudah dibuat UNESCO akan dicabut kembali karena fungsi cagar biosfernya tidak ada," ujar Direktur Eksekutif WALHI Riau, Riko Kurniawan, di Pekanbaru, Senin (3/3/2014).

Riko menjelaskan pada Februari 2014 lebih dari 600 hektar areal yang masuk kawasan konservasi dunia tersebut yang berada di Bengkalis dan Siak dibakar oleh sekelompok orang yang ingin mengalihfungsikannya menjadi lahan perkebunan sawit. Sinar Mas selaku inisiatornya sendiri dinilai lemah dalam menjaga kawasan konservasi tersebut. Buktinya kawasan diseitar Cagar biosfer tersebut telah berubah menjadi arela perkebunan sawit.

"Jika gambut itu rusak, maka hamparan gambut di sekitarnya juga ikut rusak. Ini terjadi setiap tahun. Baik pembakaran di kawasan cagar biosfer atau pemalakan liar, sebelum ditetapkan sebagai cagar biosfer oleh UNESCO," imbuhnya.

Solusi yang harus dilakukan sekarang terutama bagi pemerintah, lanjut Walhi, yakni agar fungsi Cagar Biosfer tersebut bisa dikembalikan seperti awalnya.

"Bagi hutan alam yang tersisa dilahan gambut tersebut, tidak boleh dikonversi menjadi hutan tanaman industri atau jangan hilangkan hutan rawa gambut. Terakhir bagaimana memulihkan kembali gambut-gambut telah rusak di cagar biosfer," sebutnya. [rgu]

Ibu Tanah Air

Sebelumnya

16 Titik Api Dideteksi Di Sumatera, Singapura Berpotensi Berkabut

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Rumah Kaca