post image
KOMENTAR
Situs Gunung Padang di Karyamukti, Cianjur membuktikan betapa majunya arsitektur buatan nenek moyang bangsa Indonesia di masa lalu. Selain bentuknya yang sangat besar, situs ini juga terletak di posisi yang terukur sedemikian rupa sehingga dilalui sungai dan memiliki teknik penyaringan air yang modern.

"Pada saat itu diperkirakan tidak ada alat yang canggih seperti sekarang, apakah kompas atau alat ukur elektrik yang lain, tapi mereka bisa tahu arah pengetahuan lokasi yang tepat," ahli ahli arsitektur Pon Purajatnika dalam diskusi dengan tema"Pemugaran Gunung Padang untuk Masa Depan Indonesia" di Hotel Ambhara, Jakarta (Rabu, 30/4).

Atas hal ini Pon memperkirakan bahwa catan pengukuran dilakukan melalui penghitungan rasi bintang.

"Kalau bukan dari perbintangan ya tidak mungkin, selain itu mereka juga bisa membuat ketepatan dengan alam sekitar, seperti mengalirkan mata air dengan kualitas yang sangat jernih, seperti sengaja dialirkan. Bangsa apa zaman dulu sampai bisa berpikir seperti ini?" sambungnya.

Pon juga meyakini, situs Gunung Padang di masa kejayaannya merupakan pusat peradaban bagi masyarakat di sekitarnya.

"Tidak mungkin situs ini hanya didukung oleh hanya 1000 KK, karena ukuran atasnya saja 2000 m2. Ada indikasi juga ruangan lain disekitarnya. Karena itu kami berkeyakinan ini dulunya pusat peradaban," tandasnya. [rmol/hta]

Pemantapan Sebelum Dipentaskan Diajang Bergengsi, Mantra Bah Tuah Mendulang Dukungan dan Apresiasi

Sebelumnya

Pakat Melayu, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya