post image
KOMENTAR
Pemilihan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum DPP Partai Gerindra secara aklamasi semakin membuktikan sebagian partai di Indonesia masih terpaku terhadap figur.

Apalagi, pada saat bersamaan, DPD PDIP se-Indonesia kembali meminta Megawati Soekarnoputri kembali menjadi ketua umum.

"Seperti halnya Partai Demokrat (PD), Nasdem, Hanura dan PDIP, Gerindra masih identik dengan pendirinya, khususnya PS (Prabowo Subianto) dan keluarga. Tentu saja dalam hal ini PDIP masih memegang rekor paling lama," jelas pengamat politik senior AS Hikam (Sabtu, 20/9).

Menurutnya, parpol-parpol berkultur politik patrimonial seperti ini, masih akan tetap menjadi model umum di negeri ini, kendati rakyat semakin condong memilih parpol yang memang berkualitas ketimbang karena kharisma tokoh-tokoh elitnya.

Hal ini berbeda dengan Partai Golkar, PKS, PAN, PKB, dan PPP. Walaupun parpol-parpol ini masih sangat tergantung pada figur-figur elit, namun ada kecenderungan tak terlalu besar seperti PDIP, Nasdem, Gerindra, Demokrat, dan Hanura.

Meski memang, dinamika di internal parpol-parpol ini juga mengalami pasang naik dan pasang surutnya.

"Misalnya, Golkar yang kian mengalami friksi internal elitnya dan berujung pada munculnya parpol-parpol sempalan. PPP juga mengalami stagnasi dan terpecah saat ini. PAN dan PKB masih relatif solid. Sementara PKS mungkin adalah parpol yang sukses dalam pengkaderan kendati sedang mengalami krisis legitimasi gara-gara kasus korupsi oknum elitnya," demikian Hikam. [hta/rmol]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa