post image
KOMENTAR
Menyambut hari besar Natal Sinodal se-Indonesia yang puncaknya akan digelar di Pardede Hall, Sabtu (27/12) mendatang, Karnaval Mamre GBKP berkonvoi, Sabtu (20/12).

Meski diiringi hujan seharian, namun sebanyak 10 mobil hias dengn nuansa budaya Karo tetap dilepas dari Kantor Klasis GBKP Medan Delitua Jl. Jamin Ginting Kompleks Pamen, Padangbulan (Medan Baru), melewati rute Jln.Jamin Ginting - Jln. Mongonsidi - Jln, Juanda - Jln, B. Katamso -Lapangan Merdeka - Jln, Guru Patimpus - Jln, Gatot Subroto - Tomang Elok - Jln. Setia Budi - Simpang Selayang - Jln. Jamin Ginting - dan berakhir di Kantor Klasis GBKP Medan Delitua di Komplek Pamen.Bovenkant formulier.

Menurut mantan anggota DPRDSU Taufan Agung Ginting yang hadir dalam acara pelepasan itu, kegiatan ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah yang dilaksanakan oleh Mamre GBKP. Bukan hanya untuk Mamre GBKP, Taufan mengatakan, secara umum warga Karo juga sudah tak lagi pernah melaksanakan acara dalam waktu yang lama.

"Pada tahun 1960-an masyarakat Karo memang kerap melakukan acara karnaval di Kota Medan. Saat itu para Aron Karo melaksanakan acara karnaval dengan cara menarik lige-lige. Lige-lige ini merupakan kenderaan kebesaran Karo tempo dulu yang berbentuk mirip rumah si empat ayo bertingkat-tingkat terbuat dari kayu, beratap ijuk dan dilengkapi dengan beberapa roda kayu," ujar Taufan yang juga calon ketua DPD PDI Perjuangan itu, seperti yang dilansir Sorasirulo.com.

Dengan gelaran konvoi ini, politikus PDIP itu berharap kepada seluruh lapisan warga Karo agar mau menjadikannya sebagai bahan perenungan.

"Kegiatan ini tentu dapat dijadikan sebagai perenungan bagi kita masyarakat Karo di Kota Medan mengapa kegiatan yang demikian baru dapat terlaksana pada tahun 2014. Padahal, masyarakat Karo generasi sebelumnya kerap melaksanakan kegiatan yang demikian di tahun 1960-an," tandas dia. [hta]

Pemantapan Sebelum Dipentaskan Diajang Bergengsi, Mantra Bah Tuah Mendulang Dukungan dan Apresiasi

Sebelumnya

Pakat Melayu, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya