post image
KOMENTAR
Sikap pemerintah dan rakyat Aceh Utara terhadap pengungsi Rohingnya merupakan wujud nyata masyarakat humanis. Demi kemanusiaan, sekat-sekat kebangsaan pun bisa gugur.

"Fakta menyolok mata, ada orang-orang sekarat ratusan orang, meminta pertolongan kita dan Aceh Utara memberikan pertolongannya spontan. Ini layak mendapat apresiasi. Sangat humanis," kata Vice President Aksi Cepat Tanggap (ACT), Insan Nurrohman, dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 27/8).

Menurut Insan, kesungguhan mengadvokasi pencari suaka Rohingya yang terlunta, tak bisa sekadar memberi mereka layanan medis, pangan, atau pakaian belaka. Selain itu, ada hak-hak dasar seperti hidup, bermasyarakat dan beraktivitas bebas selayaknya manusia. Dan sadar kebutuhan ini, masyarakat sipil dan birokrasi pemerintahan di Aceh Utara menunjukkan wujud nyata demi kemanusiaan pada pertemuan, Selasa kemarin (26/5).

Kesimpulan ini lahir dari hasil pertemuan Lembaga Kemanusiaan ACT Foundation, Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR) dan Pemerintah Kabupaten Utara. ACT Foundation hadir di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kuala Cangkoy, pada hari pertama ketika para pencari suaka dari Myanmar dan Bangladesh itu direlokasi dari penampungan di Gelanggang Olahraga Lhoksukon.

"Kami tahu, Bupati Aceh Utara menegaskan, pencari suaka ini adalah rahmat, dan pemerintah Aceh Utara welcome dengan mereka. Kemanusiaan, mengalahkan alasan apapun. Kami salut, rakyat Aceh Utara dan Bupatinya kompak, meskipun saat itu beredar pernyataan beberapa pejabat pusat yang belum sepenuhnya menunjukkan sikap yang bulat," demikian Insan.[hta/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas