post image
KOMENTAR
Sejak relokasi pengungsi Rohingya 10 Juli silam, dari Gedung Balai Latihan Kerja (BLK )Aceh Utara ke komplek shelter  atau Integrated Community Shelter/ICS  yang berdiri di atas lahan pemerintah kabupaten Aceh Utara seluas 5 hektar di Gampong Blang Adoe, Kuta Makmur, kini 322 pengungsi lebih bisa hidup manusiawi.

“Saya bersyukur, semoga dengan memuliakan tamu Allah dari etnis Rohingya, itu (impian) dapat terwujud.  Bersama masyarakat sipil nasional dan global kami akan habis-habisan memuliakan mereka, sebab di balik itu kebaikan Allah akan tercurah," ujar Bupati Kabupaten Aceh Utara, Muhammad Thaib.

Dipaparkan Thaib, relokasi dan pembangunan shelter terpadu itu dikerjakan atas bantuan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat.
 
"Saya katakan kepada pemerintah pusat, ICS tidak dibangun dengan dana IOM, tetapi dengan dana masyarakat Indonesia dan internasional yang diamanatkan melalui LSM, teman-teman di KNSR dan ACT itu," urai  Thaib.

Sementara itu, terkait pengungsi Rohingya, Presiden KNSR, Syuhelmaidi Syukur mengatakan, bahwa siapapun berhak mengelola penanganan keberlangsungan hidup pengungsi Rohingya.

"Termasuk dengan badan dunia yang mengurus pengungsi dan International Organization for Migration pusat dan Aceh,” ujar Syuhelmedi.

Menurut dia, di daerah pengungsian, warga Rohingya harus tetap ditolong dan didampingi.

"Tanpa pendampingan, kesabaran, perilaku mereka kian liar. Sebelum kembali ke Myanmar, di sini mereka sudah memperoleh bekal menghadapi kehidupan sosial dengan lebih siap, sadar hak dan sadar martabat sebagai sesama manusia,” tandas Syuhelmedi. [hta]
 

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas