post image
KOMENTAR
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan membuka desk khusus yang melayani dana repatriasi pengampunan pajak (tax amnesty) milik warganegara Indonesia yang berasal dari luar negeri.

Kemudahan akan diberikan pada investasi di sektor infrastruktur dan sektor riil. Arus balik dana yang diestimasika kembali ke Indonesia memanfaatkan kebijakan pengampunan pajak ini berkisar Rp 1.000 triliun.

"Nanti jika memang peminatnya banyak, akan dibuka desk khusus, seperti desk investor asal Eropa, Timur Tengah dan sebagainya, sehingga penanganannya menjadi lebih efisien," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM MM Ashar Lubis di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, Kepala BKPM Thomas Lembong mengungkapkan, BKPM akan melakukan percepatan pelayanan investasi serta mendukung kebijakan yang ditetapkan pemerintah, salah satunya kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty. Saat ini, BKPM masih terus mematangkan pemberian kemudahan layanan investasi bagi peserta tax amnesty.

Nanti mereka yang ingin menyalurkan dananya melalui penanaman modal akan didampingi tim khusus account officer BKPM dan akan mendapatkan pelayanan seperti izin tiga jam, pemberian fasilitas pembebasan bea masuk, percepatan jalur hijau serta dimungkinkan mendapatkan fasilitas tax allowance atau tax holiday. Tapi pelayanan itu hanya terbatas investasi infrastruktur dan sektor riil prioritas  lainnya," terangnya.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Ashar Lubis  menambahkan, pihaknya meyakini arus modal investasi langsung yang masuk ke Indonesia akan semakin membaik. Apalagi, indikasi jangka pendek memperlihatkan itu, ketika pasar dan publik merespons positif resafel kabinet dari indikator nilai tukar rupiah dan indeks harga saham di pasar modal.

Dia juga mengungkapkan, selama periode Januari-Januari 2016 arus modal investasi mencapai 1.489 triliun dibandingkan Januari-Juni 2015 sebesar Rp 752 triliun. Artinya terjadi kenaikan investasi sebesar 97,8 persen.

"Dalam dua tahun lagi, realisasi penanaman modal yang terjadi Januari-Juni 2016 yang mencapai 1.489 triliun akan mulai berjalan sehingga situasi perekonomian akan lebih terlihat membaik," pungkasnya.[hta/rmol]


Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi