post image
Aulia Afif/ MedanBagus
KOMENTAR

Kopi adalah salah satu bisnis yang digemari banyak orang saat ini. Hal ini dapat dilihat dari menjamurnya kedai kopi, terlebih di kota-kota besar. Pemilik Kedai Kopi Paser Aulia Afif menyebutkan bahwa kopi adalah komoditi bahan baku yang tidak akan pernah mati.

“Kenapa kopi, kalau aku sih mandangnya kopi ini menjadi komoditi bahan baku yang gak pernah mati. Memang dari zaman dulu sampai nanti pun ke depan kopi itu tetap ada, tinggal gimana proses atau pola pengolahannya yang semakin diperbaharui. Zaman semakin berkembang ya prosesnya semakin berkembang,” kata Afif yang ditemui di kedai kopinya, Jumat (1/11).

Menurut Afif salah satu alasan orang-orang mau usaha kopi adalah karena kopi bukan minuman musiman yang ada masa-masa tertentu populernya.

“Salah satu kenapa orang itu milih kopi ya itu, kopi itu gak ada matinya. Beda sama jus, beda sama yang lain. Kalau minuman-minuman yang lain kan sifatnya musiman. Kalau kopi dari dulu sampai ke depan ya tetap masih ada kopi. Itulah menurutku kenapa orang-orang lebih memilih bisnis kopi ketimbang yang lain,” katanya.

Afif mengatakan kopi adalah salah satu minuman yang bisa dinikmati semua kalangan, baik irang tua, muda, kaya, atau miskin. Afif menambahkan bahwa prospek jangka panjang usaha kopinya adalah untuk memberikan edukasi ke petani kopi.

“Kalau aku pribadi kenapa milih kopi, ya karena aku mikir prospek jangka panjang adalah bagaimana membantu edukasi kepada petani kopi. Sebenarnya itu salah satu PR aku juga. Karena kan harga kopi sekarang itu luar biasa. Kita nyari harga standard kopi 10 atau 12 ribu aja udah payah,” tegasnya.

Menurut Afif kalau kita lihat ke petani kopinya itu jarang ada yang sukses, yang sukses itu malah pengepul kopi. Jadi pengepul menjadi orang kedua setelah petani yang memasarkan ke kafe-kafe. Menurutnya itu menjadi PR nya pribadi. Mungkin itu juga menjadi PR kedai-kedai kopi juga.

Afif menambahkan terkait kopi, yang kaya malah bukan petaninya. Sebab petani menjual ke pengepul hanya berkisar Rp 20.000-25.000 perkilo. Lalu para pengepul menjual ke kafe-kafe berkisar hingga Rp150.000.

“Nah yang kaya siapa, ya orang keduanya. Kan bukan petani. Karena aku ngebangun usaha ini jadi besar. Kopi aku produk sendiri dan bisa langsung berasal dari petani, bagi hasil juga ke petani,” tegasnya.

Afif berharap harga kopi harus disesuaikan ke petani. Hendaknya para pengusaha langsung membeli ke petani kopi. Hal ini jugalah yang dilakukan Afif dan membuatnya memilih untuk menjadi pengusaha kopi.

“Harapannya ambil harga kopi yang sesuai lah. Jadi gak perlu orang kedua atau orang ketiga. Nah itu menjadi motivasi aku pribadi kenapa aku memilih kopi,” pungkasnya. [dar]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi