
Saat itu, SBY mengungkapkan, banyak partai, yang jumlah kadernya lebih banyak tersangkut korupsi dibanding Demokrat.
"Waktu Pak SBY menyampaikan ini di forum Pendiri Demokrat, orang bertanya-tanya dan semua menantang, umumkan dong siapa (partai terkorup)," ujar Sekretaris Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat Sutan Bhatogana kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Senin, 1/10).
Nah, yang membuat Sutan heran, saat Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengumumkan rekapitulasi jumlah permintaan izin pemeriksaan pejabat negara yang masuk ke meja Presiden SBY semua mempersoalkan. Terutama, saat Dipo juga merekap jumlah pejabat dan latar belakang partai pejabat yang tersangkut kasus hukum tersebut.
"Inilah kalau orang sudah apriori sama Pemerintah, sama Demokrat. Apa pun yang disampaikan Pak SBY, selalu ada salahnya," ungkap Sutan.
Sutan menambahkan, berdasarkan ijin pemeriksaan dari Presiden SBY kepada pejabat yang tersangkut korupsi itu menunjukkan komitmen pemberantasan korupsi terbukti. Karena itu, Sutan menegaskan, bahwa rilis Dipo Alam itu bukan untuk mempermalukan partai tertentu. "Demokrat juga ada disebut, nomor tiga. Semua partai ada. PKS juga ada," ungkapnya.
Karena itu, Sutan mengajak semua kalangan berprasangka baik atas data yang dirilis oleh Dipo Alam tersebut. "Jadi korupsi ini sudah mewabah semua lini. Jadi harus hati-hati memilih pemimpin nasional dan lokal, perwakilan," demikian Sutan. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA