post image
KOMENTAR
MBC.  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus turun menangani polemik revisi Undang-undang KPK yang digulirkan oleh DPR RI. Sebab, campur tangan SBY dianggap dapat memberikan andil besar menyelesaikan polemik ini.

"Kami tetap mengharapkan ada kepedulian bapak Presiden SBY untuk arif. Harus ada langkah-langkah dalam waktu dekat ini yang bisa memberi langkah kemaslahatan rakyat," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas saat jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Senin (1/10).

Hadir dalam kesempatan ini sejumlah tokoh-tokoh lintas agama seperti  JE Sahetapy, Salahuddin Wahid (Gus Solah), Hikmahanto, Andreas Yewangoe, bahkan sastrawan, Taufik Ismail. Hadir pula pimpinan KPK, Abraham Samad.

Busyro sendiri merasa heran soal anggota DPR RI yang ngotot menyuarakan revisi UU KPK ini. Pasalnya, para politisi senayan tersebut bermuka dua. Padahal, KPK, kata Busyro, tengah bekerja keras memberantas korupsi yang saat ini cukup masif.

Soal kedatangan tokoh tokoh lintas agama ke KPK, kata Busyro, guna menyampaikan bentuk dukungan dan penolakan mereka atas upaya pelemahan KPK melalui revisi UU KPK.

"Jadi kedatangan tokoh lintas agama, bahkan penyair senior yang menyuarakan keprihatinan kami itu merupakan tanda-tanda dari langit (bahwa publik percaya KPK)," ucap Busyro.

Busyro pun memastikan, KPK akan melalap habis semua kasus korupsi jika UU KPK tidak jadi direvisi. Namun, hal tersebut akan dilakukan dengan gegabah.

"Semua kasus yang ada di sini, tidak hanya Century, tidak hanya Hambalang. Satu demi satu, melalui pembuktian, kasus korupsi yang ada akan kami lalap," tandasnya. [rmol/hta]

Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tingkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa SMK YAPIM Biru-Biru

Sebelumnya

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa