
Anggota Fraksi PDI Perjuangan yang mengenakan kerudung merah ini mengeluh karena ternyata dengan absensi ini malah memakan waktu lebih banyak. Sementara itu, petugas yang menjaga finger print ini juga tidak menggunakan tanda pengenal.
"Mereka (penjaga finger print) masuk enggak pake id card, lalu kita disuruh tertib. Kita juga enggak tahu bapak (petugas) itu siapa. Apa pantas kami diperlakukan begitu?" kata dia yang tidak mau disebutkan namanya kepada Rakyat Merdeka Online di gedung Nusantara II DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Selasa, 2/10).
Selain mengeluh, sebelum meletakkan sidik jarinya di alat absensi tersebut, anggota DPR ini juga meminta penjaga finger print itu untuk menjelaskan cara menggunakannya.
"Minta dijelaskan supaya paham alat finger print ini, biar tidak main absen saja. Kita juga tidak tahu kan mereka dari mana," protes dia.
"Saya bukannya tidak setuju adanya alat ini, tapi alangkah lebih baik kalau diterapkan untuk pertama kali saat rapat fraksi saja, agar tak makan waktu lama seperti ini," sambung dia nyerocos. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA