
"Abraham waktu itu berjanji akan menerbitkan mega proyek skandal Hambalang. Masyarakat menunggu, semua menunggu dan kita pun menunggu itu, tapi mana? Hingga kini masih wacana. Dan ini yang membuat kita merasa tidak nyaman terutama menyandera Ketua Umum kami (Anas Ubaningrum)," ujar Wakil Ketua Umum Angkatan Muda Demokrat (AMD), Boyke Novrizon kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (5/10).
Dikatakan dia, sekitar lima bulan yang lalu Abraham merilis kepada media dengan menyatakan akan menjelaskan keterkaitan Anas dengan proyek Hambalang. Tapi hingga saat ini pernyataan itu dicicil dan hanya membuat gaduh. Abraham juga mengklaim telah memeriksa lebih dari 80 saksi selama setahun lebih, tapi tetap kasusnya tidak tuntas.
"Kalau KPK mampu tuntaskan kasus ini, janganlah partai kami diacak-acak. Masa kita harus nunggu setahun lagi untuk menunggu 80 saksi lagi?" keluhnya lagi.
Bagaimana pun, katanya, pihaknya mendukung KPK. Tapi jangan sebagai pimpinan Abraham Samad tidak perbuatan dan ucapan yang tidak seirama.
"Kalau bilang A ya harus A, jangan mengumbar wacana tapi tidak ada buktinya," imbuhnya.
Dia mengingatkan, Abraham tak hanya bekerja menggiring opini publik dengan komentar-komentar politis.
"Atau memang sengaja membuat kader-kader kami ternistakan. Kalau terus begini Abraham punya motif politik di balik ini, karena terus menyandera partai kami," terang dia.
"Kalau selalu diacak-acak sama saja dengan fitnah dan ini kejahatan karena melakukan penistaan. Abraham harusnya tidak hanya melempar isu dan wacana ke publik, tapi melakukan langkah nyata dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga penegak hukum," demikian Boyke.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA