
Kelompok masyarakat yang mengatasnamakan diri Cicak atau Cinta Indonesia Cinta KPK ini mendesak Polri tidak melakukan pembangkangan hukum. Mereka meminta Polri menyerahkan penanganan kasus korupsi pengadaan simulator SIM kepada KPK.
"Kami meminta Polri untuk menghentikan intimidasi dan kriminalisasi terhadap penyidik KPK beserta keluarga," ujar koordinator aksi Efendi Ghazali.
Selain itu, para peserta aksi juga mendesak Kapolri, Timur Pradopo dan jajaranya untuk segera mundur dari jabatanya. Mereka menganggap Polri telah melakukan pembangkangan hukum dan tidak beretika.
"Kami juga meminta penegak hukum untuk menindak tegas pelaku kriminalisasi pada penyidik KPK," tegas Effendi, yang juga pengamat komunikasi politik ini.
Dalam akasinya, selain membawa spanduk, para pendukung KPK ini juga mengajak para warga yang tengah menikmati car free day untuk melakukan orasi.
Dari mulai warga hingga mahasiswa, turut berpartisipasi melakukan orasi dalam aksi ini. Mereka melakukan orasi untuk menuntut Presiden SBY segera turun tangan untuk melakukan tindakan tegas cepat terkait komitmennya dalam memberantas korupsi dan selesaikan perseteruan Polri vs KPK.
Dalam spanduk tersebut tertulis dengan jelas "Presiden kemana, Dimana SBY, Dimana Komitmennya, Dimana kepemimpinannya."
Sebelumnya, Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengungkapkan, besok (Senin, 8/10), Presiden SBY akan memberikan pernyataan terkait ketegangan antara Polri dan KPK. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA