post image
KOMENTAR
Setuju atau tidak, sudah banyak fakta memaparkan elektabilitas Jusuf Kalla (JK) yang lebih tinggi dari Aburizal Bakrie (Ical atau ARB) sebagai calon presiden.                           

Demikian dikatakan politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang. Dia kemudian merujuk pada hasil survei Political Weather Stasion (periode 15/9-15/10) yang disiarkan media massa, kemarin, sebagai salah satu bukti.

Disebutkan, tingkat keterpilihan Ical masih berada di bawah mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla (JK). Mantan Wakil Presiden itu masih menempati posisi teratas di antara tokoh-tokoh Golkar dengan 22,14 persen. Sementara Ical hanya menempati urutan kedua dengan 16,35 persen.

Berdasar data itu, Bintang  menyebut salah satu alasannya. Menurut dia, JK telah berpengalaman lima tahun sebagai Wapres, nyaris tanpa stigma negatif yang mengisi memori masyarakat.               

"Dengan posisi Ical yang tertinggal jauh dari JK, ini bisa menjadi masalah besar bagi Golkar karena mereka sudah deklarasikan Ical," kata Bintang, Senin (22/10).

Lagi-lagi, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR itu mengingatkan kader Golkar untuk waspada dan tidak membiarkan partai tersandera oleh ambisi sekelompok oknum.                                      

"Ical harus mengevaluasi tim sukses atau ring satu-nya dan kinerja 33 DPD Golkar tingkat I yang mendeklarasikan Ical. Tampaknya tim sukses tidak maksimal," tegasnya.                                   

Bintang juga menohok program sosialisasi yang dipakai Ical, yaitu tatap muka dengan pedagang pasar (UKM), yang dia nilai tidak akan banyak manfaatnya. Bisa dibilang, program tersebut adalah duplikasi kuno yang digunakan juga oleh kandidat parpol lain.

"Program itu hanya buang waktu, dana dan tenaga. Selain itu kurang kreatif dan bisa jadi bom waktu, kalau rakyat gagal dapat bantuan dana murah. Ical sebaiknya berpikir ulang dan jangan paksakan diri," tandasnya. [rmol/hta]
 

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa