
"Saya menyalahkan sikap Gayus. Ia adalah bekas politisi dan tidak bisa menyesuaikan diri di MA," katanya kepada Rakyat Merdeka Online, malam ini (Kamis, 25/10).
Kata Djoko, sikap Gayus tidak mewakili semua hakim agung. "Saya sudah delapan tahun jadi hakim agung tidak merasa dinomorduakan."
Djoko mengaku dia baru pakai Toyota Camry setelah jadi ketua muda bidang pidana. Saat jadi hakim agung biasa, dia tidak dapat mobil dinas.
Djoko minta Gayus tahu diri. Setelah jadi hakim agung, harusnya Gayus mengubah mindset dari politisi menjadi mindset MA. Bukan malah membuat konflik.
"Ini adalah konflik kedua yang dia ciptakan. Saya curiga dia punya agenda tersembunyi dengan cara mencari perhatian menunjukan sikap dan prilaku aslinya," tandas Djoko. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA