post image
KOMENTAR
Mantan Direktur CIA, David Petraeus, menjelaskan serangan terhadap Konsulat AS di Benghazi, Libya, bulan September lalu adalah tindakan terorisme yang dilakukan Al Qaida.

David Petraeus mengungkapkan itu saat bersaksi pada sidang yang digelar Komite Intelijen DPR di Capitol Hill kemarin (Jumat, 16/11), seperti disampaikan Ketua Keamanan Dalam Negeri dari Partai Republik, Peter King setelah sidang tertutup di DPR tersebut.

King mengatakan kesaksian Petraeus berbeda dari kesaksian sebelumnya. Mantan direktur CIA tersebut awalnya tidak begitu yakin bahwa ada keterlibatan teroris dalam serangan yang menewaskan Duta Besar AS, Chris Stevens dan empat orang lainnya.

"Petraeus mengatakan sejumlah besar bukti menyimpulkan bahwa serangan itu muncul secara spontan dari sebuah demonstrasi dan bukan serangan teroris," katanya.

Serangan yang terjadi pada 11 September di Konsulat AS di Benghazi, Libya merupakan dampak dari protes terhadap film yang menghina Nabi Muhammad 'Innocence of Muslims' yang diproduksi di AS.

David Petraeus mundur dari jabatan Direktur CIA,  setelah perselingkuannya dengan  penulis buku biografinya, Paula Brodwell, terungkap. [rmol/hta]



 

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Sebelumnya

Terima Audiensi RMOL Sumut, Rico Waas: Perlu Sinergitas untuk Sukseskan Pembangunan Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa