
"Nggak pernah ada," ujarnya kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Jumat, 15/12).
Bahkan kemarin, saat Anas menghubunginya melalui sambungan telepon agar hadir dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat hari ini, tak ada disinggung soal pencopotan tersebut. "Kemarin Anas telepon, mesti datang ngumpul kita semua. Nggak ada nyinggung itu semua," ungkapnya.
Ruhut pun menganggap isu pencopotannya itu hanya lucu-lucuan semata.
"Aku anggap lucu-lucuan aja. Karena yang bisa melengserkan aku adalah Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Pak SBY," tegas Ruhut.
Dia menganggap isu ini sengaja dilontarkan oleh dayang-dayang di Partai Demokrat yang sudah merasa terancam akan tersangkut kasus hukum. "Sudahlah, ini hanya dayang-dayang saja yang stres," tandasnya.
Diberitakan kemarin, Partai Demokrat melakukan rotasi terhadap pejabat tinggi di jajaran Dewan Pimpinan Pusat. Beberapa yang terkena rotasi adalah Ruhut Sitompul dan Andi Nurpati.
Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika yang sebelumnya menjabat Ketua Departemen Pemuda dan Olahraga mendapatkan posisi baru sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik menggantikan Andi Nurpati yang kini ditempatkan di divisi Hubungan Antarlembaga.
Sementara posisi Ruhut sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika digantikan oleh Komar, pria yang anggota Komisi V DPR dari Fraksi Demokrat. Menurut Gede Pasek, pergeseran ini merupakan penyegaran. "Ini rotasi biasa," katanya lagi kepada Rakyat Merdeka Online, malam ini (Kamis,13/12). [zul]
KOMENTAR ANDA