post image
KOMENTAR
Indonesia kehilangan sosok tokoh-tokoh bangsa yang baru, bisa berpikir alternatif dalam rangka menawarkan solusi-solusi jitu untuk keluar dari krisis multidimensi.

Institut Kepemimpinan dan Sistem Politik Indonesia mengadakan diskusi "Solusi Krisis Kepempinan Nasional" yang membahas kemungkinan majunya tokoh alternatif dari daerah-daerah ke bursa kepemimpinan nasional.

Sebelumnya, diskusi serupa sudah tiga kali digelar di tiga kota yakni Medan, Makassar dan Surabaya. Hari ini, Jakarta menjadi kota keempat yang disinggahi.

"Acara ini diadakan dilatarbelakangi bahwa pada saat ini kurangnya calon pemimpin di tingkat nasional, rotasi serta mobilisasi pemimpin dan dalam rangka mendorong pemimpin lokal ke nasional," ujar moderator diskusi yang juga pengamat politik senior, Arbi Sanit, saat membuka acara di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu siang (19/12).

Diskusi di Sultan mengangkat sub-tema "Mencari Solusi Krisis Kepemimpinan Politik Indonesia", menghadirkan pembicara yang mewakili tokoh politik lokal, Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang juga Bupati Kutai Timur, Isran Noor; peneliti politik dari LIPI, Syamsudin Haris; sosiolog, Tamrin Amal Tomagola; dan pengamat politik, Awad Bahasoan.

Bahan materi diskusi secara umum yaitu mobilisasi pemimpin lokal ke tingkat nasional. Acara ini pun dihadiri oleh para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. [rmol/hta]

Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tingkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa SMK YAPIM Biru-Biru

Sebelumnya

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa