post image
KOMENTAR
MBC. Rakyat pasti senang kalau dalam 20 bulan ke depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan lebih banyak melakukan kunjungan mendadak ke berbagai tempat guna mengetahui keadaan nyata yang dialami masyarakat.

Diharapkan melalui agenda yang populer kini disebut blusukan itu, Presiden dapat memperoleh informasi penting. Misalnya, mengapa hasil-hasil produk pertanian kita tidak dapat maju karena impor pangan yang dilakukan pemerintah lebih Rp10 triliun setiap bulan, dan sangat berpengaruh pada kesejahteraan petani.

Atau juga, mengapa kasus korupsi semakin meluas di daerah, karena sudah rahasia umum banyak pegawai di daerah yang harus setor kepada atasannya supaya bisa menduduki jabatan. Mengapa prasarana yang dibangun cepat rusak seperti jalan, jembatan, tanggul dan lainnya, karena pembangunan tak sesuai rencana dan biayanya sudah disunat sampai 40 persen.

Hal di atas dikatakan anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat. Pendeknya, menurut dia, banyak lagi rahasia yang sudah lama diketahui umum akan terungkap dari "turba"-nya Presiden.

"Namun, satu hal perlu diingatkan adalah pentingnya faktor kerahasiaan dan penjagaan yang profesional dari setiap kunjungan Presiden," ujar Martin Hutabarat kepada Rakyat Merdeka Online (grup medanbagus.com, Minggu (6/1).

Hal itu mesti diperhatikan mengingat kejadian di Nusa Dua Bali pada waktu lampau, saat seorang petugas taman dapat dengan santai melewati mimbar Presiden, berjalan dengan menyeret sepedanya tanpa disadari oleh Paspampres hanya karena asyik menonton atraksi pesawat udara.

Apalagi, ancaman teror bom bunuh diri belum sepenuhnya hilang dari Tanah Air belakangan ini. Semua kejadian tersebut patut diperhitungkan dalam setiap kunjungan mendadak, karena kedudukan dan tanggung jawab Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia sangat besar dan luas.

"Presiden memimpin 245 juta penduduk sehingga tidak dapat disamakan posisinya dengan blusukannya Gubernur DKI, Jokowi," tandasnya.[ald/ans/rmol]

Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tingkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa SMK YAPIM Biru-Biru

Sebelumnya

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa