post image
KOMENTAR
Jelang Pilkada Gubernur Sumatera Utara, kelompok aktivis perempuan, menolak mempunyai pemimpin yang tidak peka terhadap kesetaraan gender dan terutama memiliki track record buruk dalam kepemimpinan. Hal ini berdasarkan refleksi 2012 atas posisi politik perempuan yang termarginalisasikan. Ini disampaikan Dina Lumban Tobing, Kepala Kajian dan Pengembangan Kapasitas Perkumpulan Sada Ahmo (Pesada), Jumat (11/1), kepada medanbagus.com.

Dina menerangkan jika hingga saat ini tidak ada pasangan calon yang memperjuangkan isu perempuan, anak, dan kelompok minoritas. Ia menegaskan pihaknya jelas tidak akan mendukung parpol yang dinilai Korup.

"Hal ini jelas tidak akan diimbangi dengan kualitas calon. Dimana dana korupsi yang terjadi di pemerintah dan parpol mengakibatkan buruknya kondisi rakyat," ujar Dina.

Keprihatinan aktivis perempuan itu menurut Dina agar dalam Pilgubsu mendatang dapat terpilih pemimpin yang bersih dan tidak korup. "Biar tidak berulang kasus korupsi yang mengakibatkan dipenjarakannya Gubsu Syamsul Arifin," ujar Dina. [rob]


Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tingkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa SMK YAPIM Biru-Biru

Sebelumnya

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa